Weeks, then months, went by. Each passed with every single day, which all look and feel the same. The pandemic caused by this new virus yet without vaccine has changed everything. It changes human interactions, financial and livelihood, daily activities, even the mental, emotional, spiritual, and physical states of billions of people globally – including Christians. In the midst of the less than ideals, things become boring and overwhelming. Worship and encounter with God too, they seem to become difficult and uncomfortable, although online guides and tools are readily available. What’s worse is, none of us know how long further this all would last.
一周又一周过去了,变成了一个月又一个月。 时间一一消失,而到来的日子看起来和感觉与以往一样。 没有特别药的病毒性疾病爆发而改变了一切。人改变了人与人之间的互动状况,财务和工作状况改变了,活动方式,甚至所有这些变化都使精神,情感,灵性和身体状况发生变化。 在一种不理想无聊,令人窒息的情况下,敬拜和与神会面变得困难和不舒适 – 尽管可以使用各种材料和在线渠道。 并且,所有这些不知将持续多长时间。
Pekan demi pekan berlalu, menjelma menjadi bulan demi bulan. Satu per satu menghilang ditelan waktu, sementara hari yang terus datang kembali terlihat dan terasa sama saja. Wabah penyakit akibat virus yang belum ada penangkalnya ini mengubah segalanya. Mengubah situasi interaksi antarmanusia, mengubah situasi keuangan dan pekerjaan, mengubah pola aktivitas, bahkan menjadikan kondisi mental, emosional, spiritual, dan fisik terombang-ambing oleh semua perubahan itu. Di tengah-tengah situasi yang serba tidak ideal, membosankan, dan menyesakkan ini, beribadah dan bertemu Tuhan pun jadi sulit dan tak nyaman – meski berbagai materi dan saluran-saluran online telah tersedia untuk itu. Dan, semua ini akan terus berlangsung entah sampai kapan.
This situation is too familiar to me as well. Mine might not be as extreme as many others’ experience, which even clouds their sight and sense of God’s presence; but I can assure you I also experience going through the dark tunnel. I kept doing everything necessary to the best of my ability, but still the overwhelming days seem to be hiding joy and excitement away. All until one day He spoke to me personally:
我也经历过。 甚至连神似乎也看不见和无感觉了,可能并不像某些人的经历那么极端。 但是我也经历了令人窒息的日子,不知道什么时候结束。 我仍然尽一切必要和可以做的事情,但是令人窒息的感觉似乎使日子变得窒息,掩盖了我的热情和喜悦。 直到一天,在我与神的交谈中,祂说:
Saya pun mengalaminya. Mungkin tak seekstrem pengalaman sebagian orang yang bahkan Tuhan pun seolah tak terlihat dan tak terasa; tetapi saya juga mengalami hari-hari yang menyesakkan tanpa tahu kapan berakhirnya itu. Segala hal yang perlu dan bisa dilakukan tetap saya lakukan, tetapi tetap saja rasa sesak seakan menghimpit hari-hari, menyembunyikan semangat dan sukacita. Sampai suatu ketika, dalam obrolan pribadi saya dengan Tuhan, Dia berfirman:
Those who sow in tears shall reap in joy. He who continually goes forth weeping, bearing seed for sowing, shall doubtless come again with rejoicing, bringing his sheaves [with him]. – Psalm 125:5-6
流泪撒种的,必欢呼收割! 那带种流泪出去的,必要欢欢乐乐地带禾捆回来! 诗篇126:5-6
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. – Mazmur 126:5-6
How true! Just like Zion here that has been struggling with sufferings in captivity and long awaiting restoration, you and I have been struggling with the effects of this pandemic that strikes hard while long awaiting restoration in every aspect of our lives. Praise be to our God, who knows our sufferings and who provides the way out!
真的! 就像这首赞美诗中的锡安一样,在囚禁中苦苦挣扎,长期人受和渴望康复。你和我都在努力面对这种新冠状病毒疫情的影响,坚持并渴望在生活中各个方面得到康复。 知道我们的苦难并提供出路的神是应当称颂的!
Benar! Seperti Sion di mazmur ini yang sedang bergumul dengan beratnya kesengsaraan dalam tawanan dan telah lama bertahan sambil merindukan pemulihan, Anda dan saya pun sedang berjuang menghadapi dampak wabah virus Corona baru ini serta bertahan sambil merindukan pemulihan dalam segala aspek kehidupan kita. Terpujilah Tuhan yang mengenal penderitaan kita dan yang menyediakan jalan keluarnya!
This particular bit of God’s Word reminded me of another – that what is seen is created and made into being by what is unseen, that what is unseen precedes what is seen. Also, that everything we do should be done in faith as it is for God. This brought me into the awareness of how the spiritual realm is indeed as real as the worldly realm. Whatever good works that we have been doing here and now, amid the hardships and sufferings, is a farming ground of worship, even though it is unseen. We must work on it in faith and for God. Our personal worship to Him, our relationships with others around us, the work we do to keep a living, interactions with family members and household affairs and chores, helping and giving to those in need, even the “nitty-gritties” of grocery shopping and other out-of-home activities, all of them are our unseen farming ground of worship. We might have been similarly suffering just like our fellow earthlings, sowing seeds and working our farming ground while weeping, and no harvest or even growth is showing so far; but be still in faith, really we will reap in joy, bringing our sheaves of harvest!
沉思祂所说的话语,使我想到了祂话语的另一部分。可见来自未见,未见是可见。同样,我们所做的每一件事都应该以信心和为了神而度去做的。这使我意识到,精神世界或灵界确实是真实的,就像自然/人类世界一样真实。目前我们在苦难之中所做的一切一切努力都是看不见的敬拜区域,我们必须以信心和为了神而做这件事。我们敬拜神,与他人的关系,养活自己和家人的工作,我们的家庭事务,帮助和给予需要帮助的其他人,甚至是“琐碎”的事情,例如在屋外购物或因家庭需要而开车,所有这些都是我们自己的区域。也许我们就像今天的许多世界公民一样,或如先前的诗篇所述;我们正在撒种子,在哭泣流泪在田间里工作,其结果尚未可见。但是请放心,我们将收获,欢呼雀跃,带回丰收!
Merenungkan Firman Tuhan yang diucapkan-Nya itu membuat saya teringat akan bagian Firman-Nya yang lain; bahwa yang kelihatan terjadi dari yang tidak kelihatan, dan yang tidak kelihatan mendahului yang kelihatan. Juga, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan seharusnya kita lakukan dengan iman dan seperti untuk Tuhan. Saya jadi tersadar, alam spiritual/rohani itu sungguh nyata, senyata alam duniawi/manusiawi. Segala usaha baik dalam hal apa pun yang kita kerjakan saat ini, di tengah-tengah penderitaan, ialah ladang ibadah yang tak terlihat, yang harus kita kerjakan dengan iman serta untuk Tuhan. Ibadah kita kepada Tuhan, relasi kita dengan sesama, pekerjaan kita untuk menafkahi diri dan keluarga, urusan-urusan rumah tangga kita, menolong dan memberi kepada sesama yang membutuhkan, bahkan hal-hal “remeh” seperti aktivitas berbelanja ke luar rumah atau berkendara karena suatu keperluan, semuanya ini ladang kita masing-masing. Mungkin kita seperti banyak warga dunia saat ini dan seperti yang digambarkan dalam mazmur tadi; kita sedang menabur benih dan mengerjakan ladang sambil menangis mencucurkan air mata, dan hasilnya sama sekali belum kelihatan; tetapi yakinlah, kita akan menuai, membawa pulang berkas-berkas hasil yang melimpah dengan bersorak-sorai!
Let the Word of God to Zion be our own experience. Let us focus our attention and energy not on the sufferings or the seemingly impossible results, but on our faithfulness and perseverance. Sow the seeds and work on the farming ground in faith and for God. Be it our personal spiritual growth, restoration of broken hearts and relationships, rise of economic and financial state, bringing Christ to those around us who had never known Him before, physical health and healing, the joy and hope of life, or anything, let us start to see it as our farming ground of worship. Work on it faithfully and in perseverance, for God is too with His part. In His perfect time and ways, we will reap our harvest in joy.
让我们体验一下主关于锡安的话语。 不要把重点放在痛苦的严重程度或看不见的结果上; 但要专注于忠心和努力的播种上。 为信心和为神做一切。 播种的种子要么是我们灵命成长的”恢复“,就是恢复破裂的人际关系,经济和金融复兴,将基督介绍给不认识他的朋友,身体健康和因疾病,生活中的喜乐和希望而康复的人,或者是其他? 甚至; 开始将其视为我们个自的崇拜领域。 忠实勤奋地工作在无形的领域,因为神自己也在做自己部分的事。 在祂的时间和祂的完美方式中,我们的收获将不会失败。
Mari mengalami Firman yang Tuhan ucapkan tentang Sion ini. Berfokuslah bukan pada beratnya penderitaan atau hasil yang belum kelihatan; tetapi berfokuslah untuk setia dan giat menabur. Lakukan segala sesuatunya dengan iman dan untuk Tuhan. Entah benih taburan kita itu berupa “tanaman” pertumbuhan rohani kita, pemulihan hubungan yang rusak, kebangkitan ekonomi dan keuangan, memperkenalkan Kristus kepada sahabat-sahabat yang belum mengenal-Nya, kesehatan fisik dan kesembuhan dari penyakit, sukacita dan harapan dalam kehidupan, atau apa pun; mulailah melihatnya sebagai ladang ibadah kita masing-masing. Kerjakan ladang yang tidak kelihatan itu dengan setia dan giat, karena Tuhan sendiri juga sedang mengerjakan bagian-Nya. Pada waktu-Nya dan menurut cara-Nya yang sempurna, panen kita tidak akan gagal.