Jumat, 2/4/2021
Doa dan Kerinduan yang Terjawab
Bacaan harian setahun: 2 Samuel 7-9; 1 Yohanes 3-4
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
2 Samuel 7:1-17
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Sesudah Daud diurapi Tuhan menjadi raja, apa kerinduannya? (ay. 2-3)
- Apa jawaban Allah atas kerinduan Daud? (ay. 5-11)
- Apa janji Tuhan kepada Daud? (ay. 12-16)
Renungan:
Setiap orang memiliki kerinduan di dalam hati untuk melakukan suatu hal tertentu sebelum meninggal, apalagi jika dia pernah merasakan mukjizat atau pertolongan Tuhan yang luar biasa. Demikian pula yang terjadi pada Daud. Setelah Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Daud, Daud rindu untuk melakukan sesuatu. Dia berkata kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Namun, ternyata Tuhan Allah membalas, “Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.” Di sisi lain, Allah menjawab kerinduan Daud, “Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengukuhkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengukuhkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan dia akan menjadi anak-Ku.” Inilah janji tentang Mesias, Anak Daud, yang mendirikan rumah Tuhan. Ribuan tahun setelah itu, Yesus mengklaim diri-Nya sebagai yang berhak atas Bait Allah, “Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan,” (Yoh. 2:16). Dia menantang orang-orang yang memenuhi area Bait Allah saat itu, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri,” (Yoh. 2:19, 21). Bahkan, Yesus berkata tegas, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun,” (Mat. 21:13). Sudahkah kita sadar diri sebagai bait Allah? Apa doa dan kerinduan kita tentang hidup kita sendiri sebagai bait Allah?