Sabtu, 3/7/2021
Bacaan harian setahun: Mazmur 72-74; 2 Korintus 8-9
Penderitaan karena Ujian Iman
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
1 Petrus 1:6-7
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Perintah apakah yang harus kita lakukan ketika menderita?
- Mengapa kita bersukacita ketika menjalani penderitaan?
- Apa yang akan kita terima ketika Yesus datang?
Renungan:
Penderitaan karena ujian iman dituliskan oleh Rasul Petrus untuk menguatkan para murid Kristus yang menderita. “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” Ini adalah penderitaan orang Kristen yang terjadi karena mengalami berbagai pencobaan dan ujian iman. Ketika kita dicobai dan diuji, tentu daging kita merasa tidak nyaman dengan hal itu. Namun, jika kita mengetahui tujuan dari penderitaan yang terjadi, kita akan rela menerima dan melewati penderitaan dan penuh sukacita. Petrus berkata bahwa penderitaan ini hanya bersifat “seketika” dibandingkan dengan kekekalan, dan ujian iman ini diumpamakan seperti emas yang dimasukkan ke dalam api, sehingga zat-zat yang tidak murni terpisah dari emas murni. Karena itu, makin dalam kita masuk ke “dapur api”, makin murnilah iman kita. Artinya, iman kita akan makin kuat. Sebaliknya, jika kita “menghindar” atau “lari” dari ujian dan pencobaan, kita tidak akan bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Karena itu, kita harus bersukacita atas ujian iman. Itulah kesempatan emas bagi kita untuk mengalami hasil yang murni.