Selasa, 5/1/2021
Orang Beriman vs Orang Beragama
Bacaan harian setahun: Kejadian 13-15; Matius 13-15
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
Kejadian 4:1-16
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Siapakah Kain dan Habel? Temukan perbedaan di antara keduanya dalam hubungan mereka dengan Tuhan dan ibadah mereka. (ay. 1-8)
- Setelah jatuh dalam dosa, manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk berbuat dosa. Dosa apakah yang dilakukan Kain? (ay. 6-10)
- Apa akibat dari dosa yang dilakukan oleh Kain? (ay. 8-16)
Renungan:
Setelah manusia jatuh dalam dosa, semua orang dilahirkan sebagai orang berdosa, yang berarti manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk berdosa. Kecenderungan ini tetap ada, meski manusia beragama. Kain dan Habel ialah gambaran yang jelas tentang hal ini. Keduanya masing-masing menunjukkan contoh orang beragama dan orang beriman. Perhatikan bahwa Kain mempersembahkan hasil bumi, sebagai orang beragama yang mengandalkan persembahan wajib berupa perbuatan-perbuatan baik untuk diperkenan oleh Tuhan. Habel, di sisi lain, mempersembahkan anak kambing domba yang disembelih sebagai korban persembahannya, yang menunjukkan kualitas imannya. Habel tercatat sebagai orang beriman (Ibr. 11:4-5). Sangat mungkin bahwa Kain dan Habel pernah mendengar cerita dari orang tua mereka bahwa setelah jatuh dalam dosa Allah mengambil kulit binatang yang disembelih, lalu memakaikannya kepada tubuh Adam dan Hawa untuk menutupi ketelanjangan mereka akibat. Kain mungkin mendengar saja tanpa percaya, tetapi Habel sungguh-sungguh mempraktikkan korban sembelihan dari cerita itu, oleh imannya bahwa dosa manusia hanya dapat diampuni dan perkenan Allah hanya dapat didapat manusia lewat pengorbanan sembelihan sesuai cerita orang tuanya itu (nubuatan tentang Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menebus manusia dari dosa). Habel menjadi peternak, supaya dia dapat mempersembahkan persembahan yang berkenan pada Allah. Kain tidak percaya, maka kecenderungan dosa terus bermanifestasi dalam dirinya. Akibatnya, Kain menjadi iri dan marah, lalu timbul amarah yang menjadi pintu masuknya dosa lain di hatinya. Kain membenci saudaranya karena iri hatinya itu, dan akhirnya dia membunuh Habel. Dosa merusak komunitas (keluarga) yang diciptakan oleh Allah. Selanjutnya, Kain mengalami hal-hal yang hampir sama seperti yang dialami oleh Adam dan Hawa. Tanah menjadi terkutuk lagi karena dosanya. Kain tidak mau mengakui dosanya, bahkan dia menyalahkan Tuhan atas hukuman yang diterima, padahal sudah Tuhan menunjukkan kebaikan dengan berjanji untuk melindungi dirinya. Kain akhirnya hidup dalam rasa bersalah dan menjadi seorang pelarian dan pengembara. Inilah akibat dosa yang membuat manusia hidup tanpa damai sejahtera di luar Kerajaan Allah.