Sabtu, 6/2/2021

Tidak Lalai Memberitakan Seluruh Maksud Allah

Bacaan harian setahun: Imamat 19–21; Kisah Para Rasul 20–22

M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus

Kisah Para Rasul 20:17-38

M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus

1. Mengapa Paulus tidak menghiraukan nyawanya? Apa maksudnya Paulus “tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah?” (ay. 24, 27)
2. Apa peringatan Paulus kepada para pemimpin? (ay. 28)
3. Menurut Anda, apa yang dimaksud Paulus dengan “Firman kasih karunia”? (ay. 32)

Renungan:

Paulus adalah rasul yang bertanggung jawab. Yesus pernah mengubah hidup Paulus di tengah jalan ke Damsyik dan memberinya tugas, “Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan,” (Kis. 26:16-18). Paulus pun tidak lalai memberitakan maksud Allah ini. “… aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan, supaya bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.” Dia tidak menghiraukan nyawanya, asal mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus untuk memberi kesaksian tentang injil kasih karunia Allah. Dia berkata kepada para murid, “Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.” Apakah kita juga tidak lalai memberitakan maksud Allah kepada orang lain agar orang lain dapat diselamatkan?