Kamis, 7/1/2021
Kejahatan Manusia dalam Kerajaan Kegelapan
Bacaan harian setahun: Kejadian 19-21; Matius 19-21
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
Kejadian 6:1-8
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Hal apakah yang dilakukan oleh anak-anak Allah saat itu dan apa akibatnya? (ay. 1-2, 4)
- Apakah yang dirasakan Allah pada saat Dia melihat keadaan manusia? Apakah yang akan dilakukan-Nya terhadap manusia? (ay. 3, 5-7)
- Siapakah Nuh dan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya? (ay. 5-dst)
Renungan:
Oleh karena dosa, kecenderungan hati manusia adalah jahat semata-mata. Apalagi ketika anak-anak Allah (keturunan Set) melakukan kawin campur dengan anak-anak keturunan manusia (keturunan Kain) yang telah menjadi makin jahat, lahirlah “monster-monster” yang jahat dan merusak hidup manusia. Inilah manifestasi kerajaan kegelapan yang nyata di bumi. Hal itu memilukan hati Tuhan. Maka, menyesallah Tuhan telah menciptakan manusia. Tuhan menyesal bukan berarti Dia tidak tahu sebelumnya. Ini adalah untuk penggambaran manusiawi untuk menyatakan perasaan Tuhan dalam bahasa manusia. Dia menyesal karena manusia yang telanjur jahat itu sesungguhnya tak pernah diciptakan untuk menjadi jahat. Itulah sebabnya, Allah menjalankan rencana penyelamatan atas orang-orang benar yang tersisa yaitu Nuh dan keluarganya. Allah membiarkan orang jahat yang tak mau bertobat untuk diselamatkan mati binasa di luar bahtera Nuh. Inilah sekaligus nubuatan tentang proyek penyelamatan yang dilakukan Tuhan atas orang berdosa melalui karya Kristus di kayu salib: yang menerima dan mau bergabung dalam rencana Allah itu akan diselamatkan, sedangkan yang menolak dan tetap ingin hidup jahat akan binasa.