Jumat, 7/2/2020
MAKNA SESUNGGUHNYA DARI HARI-HARI RAYA
Bacaan: Imamat 22-24; Kisah Para Rasul 23-25
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PL): Imamat 23:1-4
- Apa perintah Tuhan kepada Musa? (ay. 1-2)
- Mengapa harus ada hari raya (Sabat, dll)? (ay. 2-3)
Renungan pendalaman:
Dalam renungan tentang hari raya, Paulus menulis, “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus,” (Kol. 2:16-17). Dalam Imamat 23, ada beberapa perayaan penting untuk dirayakan dalam kehidupan umat Allah, yang masing-masing sebenarnya mengandung makna penting:
- Hari Sabat (ay. 3)
Sabat mengingatkan kita akan keberadaan kita sebagai ciptaan Allah. Kita harus berhenti bekerja, agar beribadah kepada Dia. Dengan demikian, kita menempatkan hidup kita selaras dengan Sang Pencipta.
- Hari Raya Paskah (ay. 4-8)
Paskah mengingatkan orang Israel akan kasih dan kuasa Allah yang melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Perayaan ini dilakukan selama tujuh hari penuh yang ditandai dengan kesederhanaan makan roti yang tidak beragi. Paskah bagi kita bermakna mengingat kembali kemerdekaan yang Allah berikan kepada kita dari perbudakan dosa kita.
- Hari Raya Penuaian (ay. 9-14)
Pada hari ini, seluruh persembahan sebelum diberikan kepada Allah, harus ditahbiskan terlebih dulu. Ini bermakna pengudusan.
- Hari Raya Pentakosta/Hari Raya Tujuh Minggu (ay. 15-21)
Dilaksanakan sebagai peringatan penyerahan hukum Taurat di Bukit Sinai. Hari raya ini mengandung makna penting Firman Tuhan bagi kehidupan kita.
- Hari Pendamaian
Pada hari raya ini, orang-orang tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun. Mereka harus berpuasa dan merendahkan diri. Maknanya ialah pertobatan, yang menghasilkan pendamaian antara manusia dengan Allah.
- Hari Raya Pondok Daun (ay. 33-44)
Selama sepanjang perayaan ini, orang meninggalkan rumah dan tinggal sementara di dalam pondok daun atau tenda yang dibuat dari ranting-ranting pohon. Ini untuk mengingatkan mereka akan kebaikan Allah kepada mereka selama 40 tahun di padang gurun ketika mereka belum mempunyai tempat tinggal tetap. Maknanya ialah mengingat-ingat kembali kemurahan Allah.
Semua hari raya ini merupakan lambang dari penebusan dan penyerahan diri, yang menunjukkan bahwa seluruh bangsa Israel dan segala milik mereka adalah kepunyaan Allah. Seperti halnya bangsa Israel, kita pun demikian. Kita menempatkan segala makna perayaan ini sebagai bagian hakiki dari dinamika iman kita kepada Allah, untuk memuliakan Dia yang telah mengampuni, menyelamatkan, dan melindungi kita.
Renungan singkat: Kisah Para Rasul 23:1
Renungkan secara mendalam bahwa hari-hari yang Anda lalui selalu diisi dengan mengingat-ingat kembali keterlibatan Allah secara penuh dalam hidup Anda.