Rabu, 8/1/2020
Bacaan: Kejadian 22-24; Matius 22-24
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
HUKUM YANG TERUTAMA
Pendalaman (PB): Matius 22:34-40
- Apakah yang dipertanyakan oleh ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus? (ay. 34-36)
- Apa jawaban Yesus terhadap pertanyaan mereka itu? (ay. 37-39)
- Apakah yang dikatakan Yesus tentang pentingnya kedua hal tersebut? (ay. 40)
Renungan pendalaman:
Dari jawaban Yesus, kita mengerti bahwa tujuan dari kedatangan Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi justru untuk menggenapinya. Mengapa diperlukan hukum Taurat? Bila kita membaca kisah yang sama dalam Injil Markus, Yesus menjawab pertanyaan mereka bahwa ahli Taurat ini tidak jauh dari Kerajaan Allah (ref.: Mrk. 12:34).
Sebenarnya, Hukum Taurat adalah konstitusi (undang-undang dasar) Kerajaan Allah. Konstitusi Kerajaan Allah terdiri dari hukum yang terutama: (1) mengasihi Tuhan dengan segenap keberadaan kita (perintah 1-4), dan (2) mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (perintah 5-10). Pada kedua hukum inilah bergantung isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Dalam Perjanjian Baru, Kristus (Firman yang hidup) telah berdiam di dalam kita, sehingga sekarang hukum Taurat telah ditaruh pada akal budi dan ditulis di hati kita (ref.: Ibr. 8:10-11). Maka, hanya melalui Kristuslah kita mempraktikkan hukum Taurat, yaitu dengan melaksanakan kedua hukum terutama yang menjadi konstitusi Kerajaan Allah. Kita tidak lagi mempraktikkan hukum Taurat seperti umat Israel dalam Perjanjian Lama.
———————————————————-
Renungan singkat: Matius 22:37-39
Sudahkah Anda mengasihi Tuhan dengan segenap hati? Dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi? Kapankah Anda mempraktikkan hukum kedua, yakni mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri? Jika belum, mengapa?