Jumat, 9/4/ 2021

Doa Orang-Orang Kudus (1)

Bacaan harian setahun: 1 Raja-Raja 4-6; Wahyu 9-10

M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus

Wahyu 5:1-14

M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus

1. Apa yang dimaksud dengan kemenyan di dalam cawan emas itu? (ay. 8)
2. Untuk apakah Sang Anak Domba disembelih? (ay. 9-13)

Renungan:

Firman Tuhan hari ini menjelaskan kuasa doa orang-orang kudus. Yohanes menerima pewahuan dari Tuhan untuk melihat gulungan kitab di tangan kanan Allah, yang belum bisa dibaca oleh siapa pun. Yohanes menangis dengan sedih. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara, “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Dia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” Yesus adalah singa dari suku Yehuda itu, tunas Daud, Sang Anak Domba yang telah disembelih itu. Ketika Yesus mengambil gulungan kitab, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas yang penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Doa-doa orang kudus berperan penting di hadirat Allah. Yesus sebagai Domba Allah telah membeli setiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa dengan darah-Nya bagi Allah, di hadapan doa-doa orang-orang kudus. Dengan demikian, setiap suku, bahasa dan kaum menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah. Itulah sebabnya semua makhluk yang di surga, di bumi, di bawah bumi, dan di laut memuji Dia, “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Doa-doa kita yang ditebus oleh Darah Anak Domba menjadi dupa yang harum di hadapan Allah. Mari, jangan lelah berdoa.