Rabu, 11/11/2020
Syarat untuk Menerima Kasih Karunia yang Sempurna
Bacaan harian setahun: Yehezkiel 28-29; 2 Korintus 12-13
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar Anda dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PB): 2 Korintus 12:1-10
- Apa jawaban Yesus ketika Paulus berdoa? (ay. 8-9)
- Bagaimanakah Paulus memenuhi syarat untuk mengalami kasih karunia? (ay. 10)
Renungan pendalaman:
Pernahkah Anda berdoa dan Tuhan seolah tidak menjawab doa Anda? Pernahkah Anda berpikir mengapa doa Anda tidak dikabulkan? Kita perlu belajar dari Paulus, yang menerima penglihatan dan penyataan hebat dari Tuhan, bahkan “mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia”. Tuhan menjaga hati Paulus agar dia tidak sombong dengan “seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri”. Kondisi inilah yang memaksa Paulus untuk berdoa, “Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.” Perhatikan jawaban Tuhan, “Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.’” Paulus kemudian menjelaskan syarat untuk menerima kasih karunia yang sempurna itu, “Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” Izinkan rencana dan kehendak Tuhan terjadi.
Renungan singkat: 2 Korintus 12:10
Dalam kelemahan, justru kita semakin kuat di dalam Tuhan. Tetaplah mengandalkan Tuhan dalam hidup Anda agar Anda menerima kasih karunia yang sempurna dari Yesus.