Jumat, 11/12/2020
Pengakuan yang Jujur
Bacaan harian setahun: Yunus 1-2; Yakobus 4-5
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar Anda dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PL): Yunus 1:1-17
- Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe, tetapi dia melarikan diri. Apa akibat dari ketidaktaatan Yunus itu? (ay. 2-4)
- Pelajaran apakah yang dapat kita petik dari pengakuan jujur Yunus? (ay. 9)
Renungan pendalaman:
Sering kali kita mendengar pembahasan tentang kesalahan Yunus karena lari dari panggilan Tuhan, tetapi kali ini kita akan belajar dari hal positif yang dilakukan Yunus. Dari kacamata Allah, Yunus mengungkapkan sebuah pengakuan yang jujur. Firman TUHAN, “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Yunus melarikan diri dari panggilan itu, tetapi dia juga mengaku dengan jujur saat terjadi hukuman Tuhan dalam pelariannya itu dalam bentuk badai topan di lautan, “Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan. … karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” Cobalah bercermin: apakah kita berani mengaku dengan jujur kepada orang lain tentang siapa diri kita dan apa kesalahan kita dalam keadaan terdesak? Setelah kejujuran Yunus, Allah berbelas kasihan kepadanya, “Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.” Mari belajar jujur seperti Yunus. Percayalah bahwa di tangah-tengah kesalahan yang telanjur kita lakukan pun, tangan-Nya berdaulat menyertai kita.
Renungan singkat: Yunus 1:14
Renungkan doa yang dipanjatkan dalam situasi terdesak dari hati yang tulus dan sungguh-sungguh ini. Berdoalah sungguh-sungguh dengan hati yang tulus di hadapan Tuhan tentang permohonan Anda.