Minggu, 13/10/2019
- Bacaan: Yeremia 25-26; Kisah Para Rasul 12-13
- Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman PL: Yeremia 26:1-24
- Bacalah beberapa kali perikop ini di hadirat Tuhan!
- Lakukan langkah M1 dan M2 (baca bagian PETUNJUK 4 LANGKAH BELAJAR ALKITAB/4M di awal materi). Pelajari dan catatlah hal-hal yang didapatkan dari kedua langkah itu.
- Catatlah hasil perenungan pribadi Anda hari ini dan buatlah rencana M3 dan M4 yang akan Anda lakukan.
Renungan PL:
Perhatikan Firman yang disampaikan kepada Yeremia, “Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala Firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah kata pun!” Ini adalah peringatan paling keras, “Janganlah kaukurangi sepatah kata pun!” Yeremia menyadari bahwa nubuatannya akan melukai perasaan orang dan mengakibatkan permusuhan, oleh sebab itu mungkin ia hendak menahan beberapa kata yang keras dari Tuhan. Namun, Tuhan melarang Yeremia agar tidak mengurangi satu kata pun dari Firman yang harus disampaikan. Mengapa Nabi Yeremia tidak boleh mengurangi sepatah kata pun? Karena Tuhan masih memberi kesempatan kepada umat-Nya untuk bertobat, “Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.” Kadang kita sebagai umat Tuhan menahan maksud dari pesan Tuhan yang keras demi menjaga perasaan atau pertentangan dengan orang lain. Namun, belajar dari Yeremia hari ini, seluruh pesan Allah harus disampaikan sekalipun mungkin ada yang menentangnya. Tuhan sendirilah yang akan bekerja di dalam hati pendengarnya.