Sabtu, 15/5/2021
Belas Kasihan oleh karena Kasih
Bacaan harian setahun: 2 Tawarikh 36; Ezra 1-2; Lukas 15-16
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
Yunus 3:1-10
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
1. Mengapa Yunus diutus ke Niniwe oleh Tuhan? (ay. 1-4)
2. Bagaimana reaksi bangsa Niniwe setelah mendengar berita dari Yunus? (ay. 5-9)
3. Bagaimana hati Allah melihat bangsa Niniwe berbalik? Apa keputusan Allah akhirnya? (ay. 10)
Renungan:
Karena kejahatan yang begitu bejat di tengah-tengah bangsa Niniwe tidak dapat ditoleransi lagi, Allah sudah merancangkan malapetaka untuk memusnahkan bangsa Niniwe. Namun, rupanya Allah masih ingin mengabarkan rencana ini sebelum melaksanakannya. Yunus pun diutus untuk menyampaikan pesan, “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikan.” Begitu bangsa Niniwe mendengar vonis hukuman ini, ternyata mereka berbalik dari dosa-dosa mereka. Dari orang dewasa, anak-anak, bahkan ternak, mereka semua bertobat dengan berpuasa dan berkabung. Bahkan raja mereka turun dari singgasananya untuk memohon kepada Allah agar mengampuni mereka. Allah dengan kasih-Nya yang besar kepada ciptaan-Nya pun menyesal. “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Dia pun tidak jadi melakukannya.” Ada anugerah yang besar saat kita datang kepada Allah memohon ampun dari dosa dan berbalik dari dosa-dosa kita. Dia Mahakasih dan Maha Pengampun; kasih-Nya melahirkan belas kasihan. Bagaimana dengan kita? Masihkah kita berbelas kasihan kepada orang berdosa dan kepada mereka yang melukai kita? Adakah kasih di dalam hati kita kepada mereka?