Sabtu, 15/8/2020
Dilindungi dari Murka Allah
Bacaan harian setahun: Amsal 26-27; Wahyu 7-8
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PB): Wahyu 7:9-17
- Di manakah kumpulan orang banyak ini berdiri? Apa yang mereka serukan?
- Menurut Anda, mengapa Allah membentangkan kemah atas umat-Nya? (ay. 14-17)
Renungan pendalaman:
Rasul Yohanes melihat pemandangan yang luar biasa dalam pewahyuan yang diterimanya, “Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem.” Mereka menyanyikan “puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya”. Siapa orang-orang itu, dan mengapa mereka memuji dan menyembah Tuhan? “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” Nah, jika kita termasuk dalam kumpulan orang-orang yang demikian, kita tidak perlu takut tentang kesusahan besar yang melanda bumi. Allah ada di antara kita dan melindungi kita; kita pasti dilindungi dari murka Allah atas orang-orang fasik. Bersyukurlah.
Renungan singkat: Wahyu 7:17
Renungkan Firman Tuhan hari ini. Sudahkah Anda sadar bahwa Allah bersama Anda dan selalu menyertai Anda? Buatlah komitmen untuk berjalan bersama Tuhan senantiasa.