Sabtu, 15/02/2014
IBADAH DALAM PERNIKAHAN
Bacaan Firman
Bacalah Kolose 3:16-19 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan Renungan
1. Hal apa yang seharusnya kita lakukan dalam pertemuan ibadah? (ayat 16). Apa yang harus kita perhatikan saat melakukan segala sesuatu? (ayat 17).
2. Apakah perintah Tuhan bagi hubungan suami istri?
(ayat 18-19).
Paulus menjelaskan soal kewajiban suami dan istri dalam ayat 18-19, setelah ia menerangkan tata cara pertemuan ibadah. Di sini, kita melihat prinsip yang sama, bahwa kehidupan suami istri sangat ditentukan oleh keberhasilan ibadah mereka. Coba perhatikan dalam hidup suami istri sehari-hari. Kita tidak mungkin hidup harmonis dan saling mengasihi apabila kita tidak mempunyai hubungan intim dengan Tuhan. Ketika hubungan kita dengan Tuhan renggang karena kita kurang bersekutu dengan Tuhan, maka hubungan kita dengan pasangan kita pun semakin jauh. Jika timbul suatu pemicu, maka semua pikiran bawah sadar yang berasal dari masa lalu akan diputar lagi (autoplay). Akhirnya, pertengkaranpun terjadi, bahkan sampai saling melukai. Itulah sebabnya, ibadah sangat berguna dalam membangun pernikahan yang berbahagia.
Mari kita simak sebuah kesaksian yang telah mempraktekkan pentingnya ibadah dalam sebuah pernikahan, “Saya merasakan faedah yang luar biasa dari ibadah sejati itu. Sejak saya mempraktekkan Roma 12:1, ada perubahan yang sangat nyata dalam hubungan saya dengan istri. Dulunya, saya dan istri sulit sekali untuk mengendalikan reaksi-reaksi kami ketika ada konflik. Seperti yang pernah disampaikan bahwa ketika kita tidak beribadah, maka batang otak kita tidak dikendalikan oleh Roh Kudus, sehingga ia cenderung reaktif. Reaksi-reaksi kita bisa saja menyerang, lari, atau lumpuh. Namun, sejak saya rajin beribadah dengan mempersembahkan tubuh saya termasuk seluruh fungsi otak saya, maka ada kuasa yang muncul dalam diri saya yang bisa mengendalikan reaksi-reaksi saya.”
Praktek
1. Praktekkan terus dengan konsisten Roma 12:1 setiap hari dalam hubungan suami istri.
2. Menanam firman di hati: Kolose 3:18-19