Senin, 15/04/2013
KEMENANGAN ATAS KEINGINAN DIRI
Bacaan Firman
Bacalah Filipi 3:1-16 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan renungan
1. Apa kebanggaan Paulus sebelum berjumpa Yesus? Bagaimana dengan kemuliaan sekarang?
2. Bagaimana cara Rasul Paulus memenangkan pergumulan dirinya terhadap masa lalu?
Melalui sejarah yang tercatat, kita bisa melihat bahwa banyak orang telah berkorban dalam banyak hal, karena pengenalan mereka akan Tuhan yang jauh lebih berharga dari apapun di dunia. Sebenarnya Matius telah menulis harga yang harus dibayar terlebih dahulu oleh orang-orang yang mau mengikuti Yesus. Matius menuliskan perkataan Yesus, “Barangsiapa yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku,”(Matius 16:24). Hal ini nampak pada kehidupan Paulus yang mengerti prinsip ini dan menjalankan kebenaran ini dengan sungguh-sungguh. Ia adalah seseorang yang memiliki masa depan yang lebih baik dengan segala posisi yang ia dapatkan sebagai seorang Farisi. Status ini menjadi kebanggaan Paulus. Namun ketika ia bertemu dengan Yesus, maka ia tidak memperhitungkan hal ini lagi sebagai kebanggaan. Ia menanggalkan semuanya demi sesuatu yang lebih mulia yaitu melakukan panggilan Tuhan yang mulia. Jadi, ada suatu pertempuran yang sangat besar bagi setiap anak Tuhan, yakni bagaimana mendapat panggilan Tuhan dan mentaatinya. Ia harus mengerjakan panggilan tersebut tanpa menoleh kebelakang atau menyesalinya. Jika Paulus bisa, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menyesali panggilan Tuhan dan menganggap apa yang pernah Anda tinggalkan sebagai sesuatu yang lebih berharga? Paulus menetapkan hatinya untuk mentaati panggilan Tuhan dan memandang masa lalu yang cemerlang itu sebagai sampah, sekalipun hal tersebut sebagai menjadi kebanggaan manusia.
Praktek:
Evaluasi diri Anda tentang apa yang seringkali Anda sesali ketika mentaati panggilan Tuhan? Apa komitmen Anda untuk mengejar panggilan Tuhan seperti Rasul Paulus?