Jumat, 16/7/2021

Bacaan harian setahun: Mazmur 111-113; 1 Tesalonika 1-2

Damai ketika Dianiaya

M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus

Yohanes 16:32-33

M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus

1. Apa maksudnya kita tidak ditinggalkan seorang diri ketika dianiaya? (ay. 32)
2. Apa yang harus kita lakukan ketika dianiaya? (ay. 33)

Renungan:

Sekalipun Firman Tuhan ini telah disampaikan oleh Yesus 2.000 tahun yang lalu, dampaknya tetap kuat hingga kini. Kala itu, Yesus mempersiapkan murid-murid untuk meneguhkan hati mereka ketika menghadapi penganiayaan. Yesus berkata kepada mereka yang sedang mendengar pengajaran-Nya, “Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.” Hal penting yang tidak boleh kita lupakan adalah Bapa menyertai Yesus, yang berarti Bapa juga menyertai kita. Tujuan Yesus berbicara seperti itu adalah agar kita tetap menjaga damai sejahtera kita. Jangan sampai kita takut dan panik sehingga kehilangan damai sejahtera. Kata Yesus, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Jangan takut dianiaya, karena Yesus memenuhi kita dengan damai sejahtera yang tidak pernah kita dapatkan dari dunia.