Minggu, 16/12/2012
PENGHARAPAN SEBAGAI DASAR IMAN YANG PASTI
Bacaan Firman :
Bacalah Ibrani 6:9-20 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini
Pertanyaan Renungan
1. Apa yang perlu kita lakukan untuk mendapat bagian yang dijanjikan Allah? (ayat 12).
2. Bagaimana Tuhan memberi kekuatan pada kita yang menantikan janjiNya? (ayat 17-19).
Dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita melihat bukti nyata bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang pilihan-Nya untuk hidup sendirian. Abraham adalah orang pilihan Tuhan yang terus menantikan janji Tuhan, bahwa ia akan memiliki anak. Abraham menanti dengan sabar dan ia tidak pernah menyerah sampai Tuhan menggenapi janji-Nya. Abraham menunjukkan kekuatan iman luar biasa yang dimilikinya. Yang perlu kita perhatikan adalah apa sumber kekuatan Abraham? Ketika Tuhan berjanji kepada kita, entah melalui firman tertulis atau mimpi, atau penglihatan dan lain-lain sebagainya, maka ada dua kenyataan yang tidak akan berubah: Allah tidak pernah berdusta dan Ia mengikat diri-Nya dengan sumpah (ayat 17-18). Ini berarti kita memiliki pengharapan yang pasti untuk meyakini kemampuan Tuhan dalam menggenapi rencana-Nya atas kita. Itulah kekuatan iman kita. Pengharapan adalah pemberian yang sempurna bagi manusia sekaligus elemen terpenting bagi kita untuk menjalani hidup ini dengan baik dan benar. Orang yang kehilangan harapan sama dengan dia yang kehilangan hidup. Artinya mungkin ia hidup secara jasmani, tetapi semangat dan rohnya sudah mati. Karena itu, Tuhan memberikan janji-Nya kepada kita, agar kita percaya dan tetap hidup. Ingat, “Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,” (Ayat 19). Mari, kita berpegang teguh pada pengharapan kita dan nantikan janji Tuhan tergenapi di dalam hidup kita.
Praktek
Masihkah Anda hidup dalam pengharapan? Bagikan pengalaman Anda di komsel.