Sabtu, 18/7/2020
Berdoa di Tengah-Tengah Kepungan Kejahatan
Bacaan harian setahun: Mazmur 120-121; 2 Tesalonika 2-3
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PL): Mazmur 120:1-7
- Pernahkah Anda berdoa seperti sang pemazmur?
- Rindukah Anda untuk mempraktikkan doa ini di kehidupan Anda dan lingkungan Anda?
Renungan pendalaman:
Banyak orang mengeluh tentang betapa susahnya hidup di tengah-tengah orang fasik; seolah-oleh kita marah dan tersiksa sekali karena dosa dan perbuatan salah yang dilakukan oleh orang-orang itu, yang bertentangan dengan kebenaran yang kita kenal di dalam iman Kristen. Namun, dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita akan belajar memberikan mata hati kita untuk diterangi Firman Tuhan. Sang pemazmur mengalami pergumulan yang sama, “Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Dia menjawab aku… Ya TUHAN, lepaskanlah aku daripada bibir dusta, daripada lidah penipu.” Memang kita berbeda dengan orang-orang yang masih hidup di dalam dosa, tetapi kita tidak harus kecewa dan marah kepada mereka. “Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian. Aku suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.” Kita tidak perlu meladeni gaya hidup orang fasik. Yang kita perlu lakukan ialah berdoa agar Tuhan melepaskan kita dari bibir dusta dan lidah penipu, lalu mengizinkan Tuhan bertindak membela kita. Lakukanlah bagian Anda dan Tuhan akan mengatur dan mengerjakan selebihnya.
Renungan singkat: Mazmur 120:2
Doakan dan deklarasikan kebenaran Firman Tuhan ini dalam hidup Anda.