Rabu, 18/11/2020
Jangan Menajiskan Takhta Tuhan
Bacaan harian setahun: Yehezkiel 42-43; Filipi 1-2
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar Anda dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PL): Yehezkiel 43:1-12
- Seperti apakah kemuliaan Allah Israel digambarkan? (ay. 2, 4)
- Apa kata Tuhan yang penuh kemuliaan itu? (ay. 7-10)
Renungan pendalaman:
Dalam renungan Firman hari ini, kita dapat membayangkan seperti apakah kemuliaan Allah Israel yang kita sembah selama ini. Nabi Yehezkiel berkata dengan kagum, “Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.” Ketika Tuhan hadir di Bait-Nya, Dia berfirman, “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati; juga tidak dengan meletakkan ambang pintu mereka dekat ambang pintu-Ku atau mendirikan tiang-tiang pintu mereka dekat tiang-tiang pintu-Ku, sehingga hanya dinding yang memisahkan Aku dari mereka. Mereka menajiskan nama-Ku yang kudus dengan perbuatan-perbuatan mereka yang keji, maka dari itu Aku menghabiskan mereka dalam amarah-Ku.” Orang Israel telah menajiskan tempat itu sehingga Allah murka, tetapi seharusnya kita yang hidup di dalam zaman anugerah ini tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kita adalah bait Allah, dan kita harus tetap menjadikan bait Allah tempat yang kudus untuk Allah berdiam.
Renungan singkat: Yehezkiel 43:7
Apakah hari-hari ini Anda tetap menjaga hidup dari kecemaran? Hiduplah menurut kebenaran-Nya.