Senin, 19/4/ 2021
Doa yang Mencurahkan Isi Hati di Hadapan Allah
Bacaan harian setahun: 2 Raja-Raja 12-14; Matius 7-8
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
1 Samuel 1:9-28
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Dalam keadaan tertekan, apa doa dan nazar Hana di hadapan Allah? (ay. 9-12)
- Apa yang Allah lakukan kepada Hana? (ay. 19-20)
- Apa tindakan Hana setelah doanya dikabulkan oleh Tuhan? (ay. 27-28)
Renungan:
Benarlah kata Paulus ketika menulis, “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci,” (Roma 15:4). Hana, yang tertekan jiwanya karena mandul, mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan, “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Perhatikan bahwa “sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku (Hana) berbicara demikian lama”. Allah mengabulkan doa Hana yang tercurah dari hatinya yang menderita itu. Akhirnya, dia begitu bersyukur kepada Allah hingga mempersembahkan anaknya kepada Tuhan, “Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah dia kiranya kepada TUHAN.” Bagaimana dengan Anda? Kepada siapa Anda datang saat Anda cemas, sedih atau tertekan? Datanglah hanya kepada Tuhan, karena Dialah yang akan memberi kelegaan kepada Anda.