//20/11/12 – Berani mengakui keterbatasan kepada Tuhan

20/11/12 – Berani mengakui keterbatasan kepada Tuhan

Selasa, 20/11/2012

BERANI MENGAKUI KETERBATASAN KEPADA TUHAN

Bacaan Firman
Bacalah Ayub 42:1-6 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini

Pertanyaan Renungan.
1. Apa kata Ayub ketika ia mengakui keterbatasannya kepada Tuhan? (ayat 1-2).
2. Bagaimana cara Ayub mengakui kebodohannya pada Tuhan? (ayat 3-6).

Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoretis dan matematika di Universitas Cambridge, khususnya fisika kuantum dengan teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking, dengan keyakinannya ia berkata bahwa, “Alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum.” Dalam buku The Grand Design, ia berkata, “Karena adanya hukum seperti gravitasi, alam dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri dari tanpa sesuatu apapun (nothing). Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa ‘sesuatu’ itu ada dari tanpa sesuatu apapun, inilah alasan mengapa alam semesta eksis dari kita pun juga eksis.” Benarkah demikian?

Dalam bacaan Saat Teduh hari ini, Ayub mengaku kepada Tuhan, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal…. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu,”(ayat 2, 6). Ayub mewakili kita yang mengakui keterbatasan dan kebodohan kita. Ayub berani berkata, “Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.” Melalui firman Tuhan hari ini, biarlah kita mengaku bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, Ia yang menjadikan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Nya yang gagal.

Praktek
Sudahkah Anda mengevaluasi diri Anda di hadapan Tuhan? Apa komitmen Anda untuk dilakukan? Bagikanlah pengalaman Anda di komsel.

2012-10-25T04:39:55+07:00