Senin, 22/2/2021
Memprioritaskan Kebutuhan Manusia di atas Peraturan
Bacaan harian setahun: Ulangan 4-6; 2 Korintus 6-7
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
Lukas 13:10-17
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Berapa lama perempuan dalam bacaan ini dirasuk oleh roh jahat sampai bungkuk punggungnya? (ay. 11)
- Bagaimana cara Yesus memprioritaskan kebutuhan manusia? (ay. 12-13)
- Bagaimana reaksi kepala rumah ibadat terhadap tindakan Yesus dan apa jawaban Yesus? (ay. 14-16)
Renungan:
Selama 18 tahun, perempuan dalam bacaan hari ini dikatakan menderita karena dirasuk oleh roh jahat hingga bungkuk punggungnya. Setiap hari dia tidak bisa menegakkan tubuhnya karena kondisinya itu. Kita bersyukur kepada Allah karena Yesus mengajarkan prinsip mengasihi, sehingga kita dapat melihat dan memprioritaskan kebutuhan orang lain. Yesus meletakkan tangan atas perempuan tersebut dan seketika itu berdirilah dia untuk memuliakan Allah. Namun, kesembuhan itu justru membuat kepala rumah ibadat gusar, karena Yesus menyembuhkan perempuan itu di hari Sabat. Yesus pun menjawab, “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya, karena dia adalah keturunan Abraham?” Kita melihat bahwa Yesus lebih memprioritaskan kebutuhan manusia dari segala hukum atau peraturan yang berlaku. Karena itu, marilah kita memprioritaskan kebutuhan orang lain juga seperti Yesus.