23/08/19

Jumat, 23/8/2019

  • Bacaan: Pengkhotbah 9-10; Wahyu 21-22
  • Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.

 

Pendalaman PL: Pengkhotbah 9:13-18

  1. Bacalah beberapa kali perikop ini di hadirat Tuhan!
  2. Lakukan langkah M1 dan M2 (baca bagian PETUNJUK 4 LANGKAH BELAJAR ALKITAB/4M di awal materi). Pelajari dan catatlah hal-hal yang didapatkan dari kedua langkah itu.
  3. Catatlah hasil perenungan pribadi Anda hari ini dan buatlah rencana M3 dan M4 yang akan Anda lakukan.

 

Renungan PL:

Hari ini kita merenungkan dan mempelajari hikmat Tuhan. Biarlah hikmat ini tidak terabaikan dengan sia-sia. Salomo menuliskan catatan yang luar biasa bagi kita sebagai umat Tuhan, “Ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya; di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya dia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu.” Ini gambaran situasi yang bisa saja kita alami. Kita mungkin tetap saja diremehkan orang-orang meski kita memiliki hikmat Tuhan.Namun, tidak perlu berkecil hati bila hikmat kita tidak pernah diingat. Kita harus tetap bersyukur dan melakukan yang terbaik. Sebab, upah kita akan diberikan pada waktunya. Andalkan hikmat Tuhan selalu dalam segala tindakan kita, karena itulah yang menjadi keberhasilan kita.“Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh. Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.”

2019-09-27T10:34:05+07:00