Selasa, 25/2/2020
TENTANG PERSEPULUHAN
Bacaan: Ulangan 13-15; 2 Korintus 12-13
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PL): Ulangan 14:22-29
- Hal apakah yang harus benar-benar kita persembahkan?
- Untuk apakah persembahan kita sesungguhnya?
Renungan pendalaman:
Dari pembacaan seluruh kitab Musa, kita mengetahui bahwa umat Israel mempraktikkan tiga macam persepuluhan. Apa sajakah ketiga jenis persepuluhan itu dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita saat ini?
- Persepuluhan sakral: untuk suku Lewi (Bil. 18:21,24; Mal. 3:10-12)
Penerapannya adalah seperti persepuluhan (dari pendapatan bersih) yang secara rutin kita bawa ke perbendaharaan rumah Tuhan (kas keuangan gereja lokal). Tujuan utama persepuluhan ini adalah untuk mendukung keuangan para pelayan sepenuh waktu agar mereka dapat melayani dalam penggembalaan (pemberian makanan rohani) dengan baik dalam peran mereka masing-masing.
- Persepuluhan untuk kebangunan rohani: untuk diri sendiri (Ul. 14:22-27)
Orang Israel secara berkala harus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari-hari raya keagamaan. Ini dibiayai dari dana persepuluhan yang mereka sisihkan untuk diri sendiri. Mereka dapat mempergunakan persepuluhan ini untuk hari-hari raya tersebut. Bagi kita di Perjanjian Baru, dapat menerapkannya dengan membiayai diri sendiri demi acara-acara yang memperlengkapi kita untuk kebangunan rohani, seperti: retret, kamp rohani, pelatihan, materi-materi rohani, dsb.
- Persepuluhan dari hasil tiga tahun: untuk pelayan fulltime, orang miskin, orang asing, janda dan yatim piatu (Ul. 14:28-29)
Persepuluhan dari penghasilan tiga tahun (sepertiga dari persepuluhan), harus diberikan langsung kepada orang Lewi, orang miskin, orang asing, janda dan yatim piatu. Persepuluhan ini tidak perlu dibawa ke perbendaharaan rumah Tuhan (kas keuangan gereja lokal), tetapi langsung diberikan kepada yang memerlukannya. Inilah bentuk kita memberkati sesama dari apa yang Tuhan berikan ketika Dia memberkati kita. Ketika mempraktikkannya, kita “belajar untuk selalu takut akan Tuhan” (Ul. 14:23b); dan hasilnya ialah “supaya Tuhan, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu” (Ul. 14:29b).
Renungan singkat: 2 Korintus 13:11
Sudahkah Anda belajar memberikan persembahan materi dari hati yang dipenuhi dengan kasih Tuhan? Sudahkah Anda memberkati sesama karena Anda mengasihi Tuhan? Jika belum, maukah Anda mulai melakukannya?