Kamis, 25/2/2021
Bukan Lagi Hamba, tetapi Anak Allah
Bacaan harian setahun: Ulangan 13-15; Galatia 4-6
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
Galatia 4:4-7
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Kapankah Allah bertindak untuk membebaskan manusia? (ay. 4)
- Untuk apakah Yesus menebus kita? Apakah status kita sekarang di dalam Yesus? (ay. 5-6)
- Jadi, siapakah kita sekarang dan mengapa demikian? (ay. 7)
Renungan:
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh orang Kristen adalah statusnya sebagai anak Allah. Banyak orang Kristen hanya ingat bahwa mereka ialah hamba Allah. Benar, kita adalah hamba Allah, tetapi pada saat yang sama, kita juga adalah anak. Pada Firman hari ini, Paulus menjelaskan dengan gamblang tentang status kita sebagai anak Allah, bahkan, “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” Itulah panggilan yang dipakai oleh Yesus saat Dia membicarakan Bapa di surga: “Abba”. Itulah istilah bahasa Aram untuk “ayah”, yang mengungkapkan makna keintiman, perasaan mendalam, kesungguhan, dan keyakinan kepada sosok bapa. Kita dilayakkan untuk memanggil Allah sebagai Bapa, atau Abba, dan kita dapat membangun hubungan yang intim dengan Bapa di surga terus menerus. Karena itu, buatlah komitmen untuk hidup sebagai anak dan bukan budak, dan terimalah hak waris kita sebagai anak dari Allah.