Minggu, 25/4/2021
Doa dari Hati yang Remuk
Bacaan harian setahun: 1 Tawarikh 5-7; Matius 19-20
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
Nehemia 1:1-11
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Hal apakah yang benar-benar membuat hati Nehemia remuk dan menangis? (ay. 1-4)
- Apa isi doa Nehemia yang keluar dari relung hatinya? (ay. 5-10)
- Apa pengharapan Nehemia atas doanya? (ay. 11)
Renungan:
Nehemia adalah orang Yahudi yang hidup dalam tawanan musuh. Dia adalah juru minuman raja dan tinggal di puri Susan. Nehemia bertanya kepada Hanani, seorang saudara yang datang dari Yerusalem “… tentang orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem”. Namun, berita yang didengarnya membuat hatinya hancur, “Orang-orang yang masih tinggal di sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” Nehemia menangis, berkabung, dan berpuasa. Doa yang lahir dari hati yang remuk itu menggerakkan hati Allah, “Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” Allah benar-benar mengangkat Nehemia menjadi bupati Yehuda untuk mewujudkan doanya. Ketika bangsa kita mengalami bencana, pandemi yang berkepanjangan, kemerosotan moral, adakah hati yang remuk yang kita bawa kepada Allah yang Empunya bangsa ini? Dia pun mengarahkan telinga-Nya atas doa-doa kita.