Selasa, 27/7/2021
Bacaan harian setahun: Mazmur 136-137; Ibrani 1-2
Dianiaya tetapi Tidak Ditinggalkan
M1 – Membaca Firman di Hadirat Kristus
2 Korintus 4:7-11
M2 – Merenungkan Firman di Hadirat Kristus
- Apa yang membuat Paulus yakin bahwa dia tidak ditinggalkan sendirian ketika dianiaya? (ay. 7-9)
- Apakah yang dibawa oleh Paulus di dalam tubuhnya? Mengapa? (ay. 10-11)
Renungan:
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian, termasuk ketika kita sedang menanggung penderitaan akibat dianiaya. Paulus menjelaskan rahasia keyakinannya kepada Tuhan, “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” Kapankah kekuatan yang melimpah dari Tuhan bisa mengalir tanpa batas atas Paulus? Ketika dia terhimpit segala masalah, termasuk penganiayaan. “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” Mengapa dia mampu mengalami semua ini? Paulus menjelaskannya, “Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.” Kita tidak perlu panik saat menghadapi penganiayaan, karena saat itu kematian Kristus nyata dimanifestasikan dalam hidup kita, dan kebangkitannya pun akan nyata bagi kita.