Selasa, 29/12/2020
Hari Perkawinan Anak Domba
Bacaan harian setahun: Maleakhi 1-2; Wahyu 19-20
Bacalah pasal-pasal ini di dalam hadirat Kristus; mintalah tuntunan Roh Kudus agar Anda dapat mengerti gambar besar dari isi pasal-pasal yang dibaca.
Pendalaman (PB): Wahyu 19:1-10
- Apa yang diteriakkan oleh himpunan orang banyak di surga? (ay. 1)
- Mengapa kita disuruh untuk bersukaria dan bersorak-sorai? (ay. 7)
- Apa yang dimaksud dari kain lenan halus? (ay. 8)
Renungan pendalaman:
Ketika membaca Firman ini, bayangkan bahwa Anda hadir dan mendengar suara yang berseru itu, “Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita.” Selanjutnya, Anda mendengar ajakan yang indah, “Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!” Karena takjub, Anda pun bersujud lalu mendengar alasan surga bersukacita, “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” Kita sebagai Gereja atau Tubuh Kristus adalah pengantin-Nya, dan kita perlu memperhatikan hal terpenting ini, “…kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” Perhatikan bahwa lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Sebagai pengantin wanita surgawi yang dipersiapkan untuk hari perkawinan Anak Domba, kita harus senantiasa berjaga-jaga dengan segala tindakan dan perkataan kita, supaya kita selalu memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih.
Renungan singkat: Wahyu 19:11, 13
Sudahkah Anda telah menghargai Firman Allah yang dicelupkan dalam darah Yesus itu? Hiduplah dalam penghargaan akan Firman Allah itu.