//A Perfect Ending

A Perfect Ending

Ada Tiga Alasan Klasik Mengapa Kita Tidak Bisa Berakhir Dengan Sempurna

1. Mengikuti Keinginan Daging.
Musuh yang terbesar adalah keinginan kita sendiri. Napoleon adalah seorang yang sangat ambisius dalam memenangkan peperangan. Sehingga dia membuat sebuah filosofi yang sangat terkenal:  ‘Vini, Vidi, Vici’ yang berarti setiap peperangannya harus berakhir dengan kemenangan. Tanpa kekalahan. Keinginan seperti itu selalu disetujui oleh dunia sebagai motivasi terbesar untuk memperoleh kemenangan.  Tetapi mereka lupa bahwa kita harus menang dengan cara yang benar dan untuk alasan yang benar. Banyak sekali orang melakukan hanya untuk memenuhi keinginan ambisi mereka dengan menghalalkan segala cara. Asal menang. Dunia selalu berfikir hasil tanpa ingin “proses’. Padahal sebuah kegagalan dalam sebuah proses, akan mengasah iman kita, mempertebal mental kita. Asal kita mau bangkit lagi. Orang benar akan bangkit tujuh kali. Alkitab mengingatkan kita agar waspada terhadap motivasi keinginan hati kita. Ujilah segala sesuatu. Murnikan motivasi kita, kendalikan keinginan kita. Orang yang benar akan hidup oleh iman dan mengarahkan keinginannya menuju akhir yang sempurna.

2. Mengikuti & Memanjakan Harga Diri Kita.
Seorang yang tersinggung rela mati untuk membela harga dirinya. Demi nama baik seseorang rela mengeluarkan uang tanpa batas. Diktator Hitler  rela mati dengan cara  bunuh diri demi mempertahankan harga dirinya daripada harus ditahan dan diadili oleh tentara sekutu. Ada istilah Post Power Syndrome yang sering dialami oleh orang-orang yang pernah berkuasa tetapi karena waktu dan situasi dia harus kehilangan kekuasaannya. Dan saat itu tanpa sadar orang itu tetap berlaku seperti tetap memiliki kekuasaan yang sebelumnya. Sebenarnya, kehilangan kekuasaan tidak berarti kehilangan harga diri. Tetapi harga diri akan selalu menuntut pada posisi yang tinggi, dihargai, dipuji dan ditinggikan. Ada sikap antagonis dari teladan kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus. Alkitab menyatakan bahwa Dia mengosongkan diri-Nya, yang artinya tidak memanjakan harga diri-Nya dan setia sampai mati. Pada saat itu Tuhan Yesus malah mendapat kekuasaan yang tertinggi di atas segala nama yang bisa disebut. Yesus telah menolak memanjakan diri-Nya sehingga Dia mampu berakhir dengan sempurna.

3. Mengejar Kepuasan Tanpa Batas.
Imajinasi Steve Jobs pencipta produk-produk Apple sungguh luar biasa. Tingkat kepuasan dunia terhadap teknologi dunia maya telah meningkat dengan drastis gara-gara ke kreatifannya. Steve Jobs telah mampu mendirikan sebuah kota Silicon Valley yang menakjubkan di Los Angles, dia juga membuat kapal pesiar yang berteknologi sangat canggih. Tetapi semuanya tidak pernah bisa memuaskan keinginan hatinya, karena dia telah meninggal sebelum mencapai kepuasan yang diimpikannya. Kepuasan kita berbanding simetris dengan imajinasi pikiran kita. Sekali kita menginginkan sesuatu dalam imajinasi kita, kita pasti mendapatkan suatu hari nanti. Semakin kuat imajinasi kita, semakin kuat pula tingkat kepuasan terhadap yang kita inginkan. Alkitab berkata manusia telah dicobai oleh keinginannya sendiri (imajinasi sendiri). ‘Dimana harta (kepuasan) mu berada, disitu hatimu berada’. Rasul Paulus berkata ‘Allahku akan memenuhi segala keperluanmu, menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus’. Karena hal inilah Rasul Paulus mampu mengakhiri segala pelayanannya dengan sempurna.

Saya menyimpulkan sebagai berikut. Semakin kuat pengaruh kehidupan rohani kita terhadap jiwa dan tubuh kita, maka semakin kuat dorongan kita untuk melakukan kebenaran hingga berakhir dengan sempurna. Saya menghidupi perkataan Raja Daud “Tuhan adalah Gembala ku, tidak kekurangan aku” yang artinya ketika saya memiliki Tuhan sebagai Gembala hidup saya, maka tidak ada keinginan lain yang saya ingini lagi. Keinginan saya, harga diri saya dan kepuasan saya telah ditutup oleh kasih Sang Gembala Yang Sempurna. Bapa di surga telah memberikan pemberian yang sempurna yaitu putra-Nya sendiri yaitu Yesus Kristus bagi kita. Siapapun yang percaya kepada-Nya akan berakhir dengan sempurna.

Selamat mengakhiri tahun 2012 dengan ucapan syukur dan menyambut tahun kemenangan tahun 2013 bersama Sang Gembala Yang Sempurna.

2019-09-28T01:10:48+07:00