//Bahagia Sejati

Bahagia Sejati

atasan, pacar… Impian panjang akhirnya membuahkan hasil. Bahagia rasanya…

Sebagian orang lainnya, kebahagiaan terasa berarti bila hidup bisa dijalani bersama sahabat, teman seperjuangan, komunitas, saudara kekasih atau keluarga tercinta yang selalu ada di kala susah maupun senang.. Orang-orang terdekat yang tetap mendukung walau tahu siapa kita sebenarnya.. Orang-orang yang kita tak sungkan untuk terlihat konyol di depan mereka, bisa menjadi diri sendiri tanpa merasa risih karena takut dikomentari negatif. Bahagianya hidup bersama orang-orang tercinta..

Sebagian lainnya sangat berbahagia bila doa dan pengujian selama sekian lama (biasanya beberapa bulan atau kadang beberapa tahun) terjawab sudah. Sang pujaan hati berkata ya dan saatnya mulai mantap memperkenalkan dia kepada keluarga dan kerabat.. Saatnya status “single” naik pangkat di situs-situs jejaring social menjadi “in a relationship”. Atau lebih mantap lagi, bila si kekasih hati berkata “I do” dan siap menuju jenjang pernikahan. Bahagia karena tak lagi sendirian, namun bisa berbagi hidup dengan sang belahan hati.

Bagi sebagian lagi, berbahagia adalah saat di mana mereka bisa melakukan hal-hal yang memuaskan hatinya sendirian, alias melakukan “me time”. Manjain diri sendirian di salon mungkin.. Nonton DVD film seri Korea sehari semalam mungkin.. Jalan2 ke mal sambil hunting pernak-pernik mungkin.. Memasak atau wisata kuliner mungkin.. Sendirian di kafe sambil ditemani secangkir hot hazelnut coffee dgn tambahan fasilitas wifi gratisan mungkin.. Bahagianya bisa tenang sendirian tanpa gangguan…

Untuk sebagian orang yang lebih “serius”, bahagia mungkin bisa berarti mencapai mimpi dan visi hidupnya. Berhasil mencapai setiap goal setting atau target yang telah ia tulis di awal tahun, atau bahkan setiap awal tahun sejak 10 tahun yang lalu. Bahagia, karena rasanya hidup menjadi berarti dengan pencapaian-pencapaian ini..

Hmm.. Semua boleh berpendapat.. Semua boleh berbicara.. Dan memang tidak ada jawaban yang salah.. 🙂 Namun, apa sebenarnya bahagia yang sejati itu?

Satu-satunya hal yang membuat saya setiap hari, termasuk hari ini, saat ini, sangat berbahagia, adalah karena saya tahu Yesus adalah kado yang sempurna, hadiah terbesar, Pribadi yg terbesar..!

Terdengar sangat klise atau telalu “rohani”??? 🙂

Masih ingat dengan kisah ibu muda dan anaknya yang berjalan penuh canda tawa di paragraf awal tadi?

Ketika saya perhatikan keceriaan mereka, tiba-tiba saat si anak berlari-lari kecil, DUKK!! ia pun terjatuh sehingga kepala mungilnya terantuk ke lantai mal yang keras. Tawa pun berubah menjadi jeritan tangis kuat dlm sekejap mata. Si ibu pun segera nampak panik dan kuatir.

Ini tanpa sadar menggelitik saya. Kebahagiaan yang dunia tawarkan, apapun bentuknya, memang bisa saja menyenangkan saat masih dapat dinikmati, namun sekaligus dapat sirna dalam sekejap mata. Rumah impian, sahabat setia, kekasih hati, momen-momen berharga atau hal-hal lainnya yg membuat kita “berbahagia” akan berubah 180* menjadi isak tangis tatkala ia pergi meninggalkan kita.

Sedangkan Yesus, kado yang sempurna itu, bagaimana bila Yesus meninggalkan saya? Syukurlah, saya tidak perlu kuatir bahwa kebahagiaan ini akan hilang dan berubah menjadi kegalauan tiada ujung, karena Yesus TIDAK MUNGKIN meninggalkan saya. Yes!! Inilah bahagia yang sejati, yang tak akan pernah meninggalkan saya.

Bulan ini, di penghujung tahun 2012, pastikan di hati dan hidup kita, bahwa kita memperoleh bahagia yang sejati ini. Tanpa Yesus, tidak ada kasih karunia penebusan buat hidup kita sampai hari ini. Bahkan, segala yang kita inginkan dalam hati dan segala yang kita butuhkan dalam hidup kita, semuanya ada di dalam Yesus. Semuanya. Karena itulah, ia menjadi sebuah pemberian yang sempurna dari Allah untuk kita, karena Ia menjadikan saya dan kalian untuk terus mengalami kebahagiaan yang sejati.

2019-10-05T11:51:13+07:00