//Bahan Komsel Minggu III 2009

Bahan Komsel Minggu III 2009

BAGAIMANA PRAKTEK KETEGASAN YANG DIAJARKAN ALKITAB?

Pada suatu ketika, Daniel menghadapi suatu situasi kondisi di Babilonia, dimana ia harus memilih dan memutuskan apakah dia harus mentaati perintah Raja atau perintah Allah. Hal itu bukanlah pilihan yang sulit bagi Daniel, karena dia sudah menetapkan sebelumnya bahwa dia akan mentaati Allah, berapa pun harganya (Dan 1:8). Daniel memberi teladan kepada kita tentang suatu hal: ketegasan. Bagaimana cara mempraktekkan ketegasan yang diajarkan Alkitab?

A. UP -> FIRMAN KERAJAAN (KINGDOM ENCOUNTER)
Apa itu ketegasan, menurut kata-kata Saudara sendiri?
– Mengapa Alkitab memandang ketegasan itu penting? (Ul 30:19)
– Apa penghalang terbesar ketegasan? (Yak 1:8)
– Bagaimana praktek ketegasan yang Yesus ajarkan? (Mat 6:24)

B. IN -> INTER-RELASI (KINGDOM COMMUNITY)
Mari kita saling sharing di dalam kelompok kecil (pemuridan):
– Apakah Saudara sudah memutuskan untuk melayani Allah, bukan melayani uang? Jelaskan!
– Sudahkah Saudara membuat komitmen untuk melakukan apa yang benar, berapa pun harganya?
– Apakah Saudara mengambil keputusan-keputusan hanya berdasarkan perasaan dan pikiran, atau berdasarkan rhema dari Firman Allah? Ceritakan pengalaman Saudara!

Rangkuman:
Ketegasan (decisiveness) adalah kemampuan untuk menyelesaikan keputusan-keputusan sulit berdasarkan kehendak dan jalan-jalan Allah. Ketegasan itu sedemikian penting, karena menentukan hidup atau matinya kita, dan menentukan apakah kita akan menerima berkat atau kutuk. Penghalang terbesar ketegasan adalah mendua hati (double-mindedness). Yesus mengajarkan, langkah pertama dalam praktek ketegasan adalah memilih dan memutuskan, siapa tuan yang akan kita layani di dalam hidup kita. Keputusan ini akan mempengaruhi ketegasan kita dalam mengambil keputusan-keputusan lain di sepanjang hidup kita. Yesus tahu bahwa kecenderungan alamiah manusia adalah melayani Mamon (uang) dengan waktu, energi dan kreatifitasnya, karena manusia percaya (ini kepercayaan yang salah) dengan memiliki uang, manusia bisa menikmati segala materi yang bisa dibeli dengan uang. Lalu ada sebagian orang yang akan menyadari bahwa melayani uang itu keliru, dan mencoba untuk melayani Allah juga. Itulah sebabnya, Yesus memperingatkan,

2019-10-04T03:37:56+07:00