BAGAIMANA CARA PAULUS MENANG ATAS TAWAR HATI?
Dalam perjalanan rohani Anda di dalam Allah, pernahkah Anda mengalami keletihan dan menjadi jemu hingga akhirnya Anda mengalami tawar hati dan rasanya mau mundur saja? Atau mungkinkah saat ini Anda sedang mengalaminya? Kabar gembira buat kita semua, Paulus pun mengalaminya & berhasil menang atas semuanya itu.
A. UP -> FIRMAN KERAJAAN (KINGDOM ENCOUNTER)
* Mari kita baca II Kor 4:1-7.
* Coba diskusikan 4 kualitas teladan Paulus bagi semua orang percaya, dalam mengatasi ketawaran hati!
B. IN -> INTER-RELASI (KINGDOM COMMUNITY)
* Mari kita saling sharing di dalam kelompok kecil (pemuridan):
* Dari 4 kualitas teladan Paulus, 1 hal apa yang paling perlu ditingkatkan dalam hidup Anda?
* Komitmen apa yang Anda ingin buat, sehubungan dengan pertanyaan di atas?
* Dari 4 kualitas teladan Paulus, 1 hal apa yang Anda pernah berpengalaman bersama Allah, yang dapat membangun rekan-rekan lain? Ceritakanlah!
Rangkuman:
Sebenarnya ada lebih banyak hal yang menjadi respon Paulus dalam mengatasi ketawaran hati, tetapi kali ini kita akan berfokus pada 4 hal:
1.Sadar bahwa melayani Tuhan adalah anugrah dari Allah (ayat 1).
Paulus sadar bahwa satu-satunya alasan ia tetap melayani Tuhan hingga saat ini adalah karena anugrah Allah. Betapa sering iblis berbisik di telinga kita bahwa kita tidak cukup layak, tidak cukup pandai, bahkan tidak cukup ‘rohani’ untuk melayani Tuhan. Paulus selalu ingat bahwa Allah bekerja dalam kita, melalui kita dan bagi kita, oleh anugrahNya.
2.Bersikap otentik, apa adanya (ayat 2).
Paulus sama sekali tidak menyembunyikan sesuatu. Ia berintegritas, tidak memakai topeng. Jika kita mencoba hidup untuk berkenan di pandangan orang, kita akan selalu menjadi takut & stress. Kita tidak harus menjadi ’sempurna’ untuk dipakai Allah. Yang Allah kehendaki adalah hidup kita berkenan di hadapan Allah.
3.Miliki jiwa hamba, yang tidak mementingkan diri (ayat 5).
Paulus mampu menetralisir segala jenis kritik, hinaan, kesalahpahaman dan makian, karena ia sadar bahwa semuanya ini bukan tentang kepentingan dirinya, tetapi kepentingan Tuhan. Hal inilah yang selalu menjaga motivasi Paulus tetap murni.
4.Terima keterbatasan kita (ayat 7).
Paulus memandang dirinya sendiri sebagai bejana tanah liat yang rentan, kurang menarik dan mudah pecah. Justru melalui keterbatasan inilah, orang lain dapat melihat bahwa semata-mata kuasa Allah yang bekerja melalui kita.
C. OUT -> TRANSFORMASI MELALUI DOA SEPAKAT (KINGDOM TRANSFORMATIONAL PRAYER)
Pokok doa:
1.Agar setiap kita belajar mempraktekkan kualitas teladan yang sudah ditunjukkan oleh Paulus.
2.Agar melalui praktek tersebut, para duta Kerajaan Allah menjadi garam dan terang melalui perbuatan baik yang menjawab kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Pilihan lagu: Ubah Hatiku, Bagaikan Bejana .
Mari kita hafalkan: II Kor 4:1
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.