Jum’at, 15 Juli 2011
MANUSIA BARU MENGALAHKAN HUKUM DOSA
M1 : MENERIMA FIRMAN
Bacalah Roma 7:19-25 dengan hati yang haus sambil berdoa agar Tuhan memberikan pengertian dalam renungan hari ini.
M2 : MERENUNGKAN FIRMAN
Bacalah Roma 7:19-25 dengan teliti. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Apakah yang terjadi di dalam diri Paulus mengenai perbuatan-perbuatannya? (ayat 19).
2.Siapakah sebenarnya yang berbuat dosa di dalam Paulus? (ayat 20).
3.Hukum (prinsip) apakah yang didapati oleh Paulus berlaku dalam dirinya? (ayat 21-23). Apakah seruan-seruan yang diungkapkan Paulus tentang keadaannya? (ayat 24). Apakah jalan keluarnya? (ayat 25).
Walaupun Paulus telah mengalami kelahiran baru seperti pada Roma pasal 5 dan 6, tetapi di dalam pasal 7, Paulus menjelaskan pergumulannya yang berat melawan dosa. Walaupun “aku” (Roh Paulus) berkehendak untuk berbuat baik, tetapi akhirnya justru yang jahatlah yang tidak dikehendaki oleh si “aku” (Roh Paulus) yang dilakukan. Kalau begitu, siapakah yang menjadi pelaku dosa? Paulus menjelaskan dalam ayat 20 bahwa ternyata bukan si “aku” (Roh Paulus) yang sudah lahir baru yang melakukan dosa, tetapi si dosa yang berdiam di dalam dirinya. Lalu, mengapa orang percaya yang sudah lahir baru masih dapat dikuasai oleh dosa? Disinilah kita perlu mengerti. Memang begitu kita percaya Kristus, kita otomatis langsung bebas dari hukuman dosa. Kematian Kristus menghapus semua hukuman dosa. Tapi, karena tubuh kita masih belum dimuliakan, maka tubuh kita masih dapat dimanfaatkan oleh hukum dosa. Karena tubuh kita masih lemah, maka apabila ia mencoba untuk menjadi sumber dan pelaku kehidupan, maka kuasa dosa yang dibangkitkan oleh hukum Taurat langsung bekerja, sehingga kita jatuh ke dalam dosa lagi.
Hukum dosa adalah seperti hukum gravitasi yang menarik benda-benda jatuh ke bawah. Demikianlah hukum dosa akan menarik setiap orang yang mencoba untuk hidup mengandalkan dagingnya, dan menjatuhkannya ke dalam dosa. Jadi, bagaimana agar kita tidak dikuasai oleh hukum dosa? Jawabannya adalah Kristus. Jangan andalkan daging, tetapi andalkanlah Kristus. Nah, inilah yang disebut hukum Roh. Hukum Roh (bahasa Inggris – NKJV) yang memberi hidup telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut dalam Kristus (Roma 8:2). Seperti hukum gravitasi, hukum dosa adalah sebuah kekuatan yang konstan, yang bekerja dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja. Nah, hukum tidak bisa dilawan dengan apapun kecuali dengan hukum yang lain.
Contoh: apabila kita didorong dari atas bangunan tinggi, pasti kita akan jatuh ditarik oleh gaya gravitasi. Kekuatan gravitasi tidak dapat dilawan dengan kekuatan diri sendiri. Tetapi kalau kita diberikan sebuah layang gantung atau parasut, maka kita tidak akan terjatuh, melainkan akan terbang melayang-layang dan diselamatkan dari kejatuhan. Di sini hukum gravitasi dikalahkan oleh hukum lain yaitu hukum aerodinamis. Jika kita mengandalkan Kristus, “layang gantung” kita, maka hukum Rohpun bekerja memampukan kita untuk mengalahkan hukum dosa dan maut.
PENDALAMAN PRIBADI & KELOMPOK:
Bacalah sekali lagi buku Build MY Home, Section 1, Bab 9.