Senin, 22 Agustus 2011
HIDUP DALAM TUBUH KRISTUS (bagian 1)
Bacaan Firman
1 Yohanes 5:12-13, 1 Korintus 12:12-13 & 26-27
Merenungkan Firman
Ketika pertama kali menerima keselamatan melalui proses lahir baru, apa arti keselamatan itu bagi Anda? Bukankah kita banyak berpikir bahwa keselamatan berarti “saya” diampuni dosanya, “saya” bisa masuk surga, “saya” mendapatkan hidup kekal, “saya” dibebaskan dari hukuman dosa, dst.? Sebenarnya, makna keselamatan jauh lebih luas daripada itu semua.
Memang benar bahwa setiap orang yang lahir baru memperoleh semua itu. Namun sebenarnya, keselamatan membawa kita kepada hidup kekal, dan hidup kekal terjadi ketika kita hidup bersama-sama dengan Anak Allah. Ini berarti hidup kita yang baru adalah hidup di dalam Tubuh Kristus. Berpindah dari maut ke hidup kekal artinya berpindah dari hidup untuk dan oleh diri sendiri menjadi hidup sebagai anggota Tubuh Kristus. Setelah diampuni dosanya, masing-masing “saya” itu, yaitu “kita”, dibaptis masuk ke dalam satu tubuh yang sama, yaitu Tubuh Kristus. Itulah sebabnya cara hidup kita menjadi berbeda. Sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan, kita sekarang tidak lagi hidup sendiri, namun kita memiliki kesadaran bahwa kita menjadi bagian dari TubuhNya. Sehingga, apa yang terjadi dengan setiap anggota Tubuh itu, dapat dirasakan/dialami juga oleh anggota yang lainnya (1 Kor. 12:26).
Lalu apa yang salah jika salah satu anggota Tubuh tidak dapat merasakan penderitaan ataupun sukacita dari anggota yang lain? Sama seperti tubuh jasmani kita, ini artinya anggota tubuh itu sedang tidak sehat. Anggota tubuh yang sehat pasti dapat terhubung dengan seluruh tubuh dan dengan anggota-anggota tubuh yang lain. Jika tidak, ini berarti anggota tubuh itu sedang berusaha untuk hidup sendiri/terpisah, sehingga fokusnya mulai bergeser menjadi penderitaan diri sendiri, kesulitan diri sendiri, problem emosi diri sendiri, kesenangan diri sendiri, dsb. Sebagai anggota Tubuh Kristus, mari kita pastikan kesehatan kita dengan selalu terhubung dengan Kristus Sang Kepala dan senantiasa sadar akan anggota-anggotaNya yang lain.
Pertanyaan Renungan
1. Ketika sedang bersukacita, apakah Anda lebih sering ingat untuk menikmati sukacita itu sendiri atau berbagi sukacita itu dengan anggota-anggota TubuhNya? Ketika sedang mengalami penderitaan atau kesulitan, apakah Anda lebih sering berusaha berjuang sendiri atau mengakuinya serta menerima pertolongan dari anggota-anggota TubuhNya? Dalam hal apakah biasanya fokus Anda untuk hidup dalam Tubuh Kristus ini mudah teralihkan?
2. Apakah Anda masih setia hidup dalam komunitas sel? Jika Anda mulai kehilangan semangat, apa yang Anda akan lakukan agar kembali hidup dalam komunitas sel? Bagaimana Anda akan meminta pertolongan anggota-anggota yang lain dalam hal ini?