Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. Amsal 12:22
Renungan:
Dalam minggu ini, apakah anda mempunyai pengalaman dibohongi atau anda berkata bohong pada orang lain? Apa perasaan kita saat mengalami hal ini? Kecewa merupakan salah satu dampak akibat berbohong. Seringkali orang berbohong hanya untuk diterima oleh orang lain, atau menganggap bahwa berbohong adalah dosa kecil yang wajar-wajar saja dilakukan, bahkan dimaklumi oleh Tuhan, padahal dalam amsal 12 ini sangat keras tanggapan Tuhan atas dosa ketidakjujuran ini. Dikatakan bahwa orang yang berdusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan. Orang yang berbohong akan menyebabkan kerugian bagi orang lain, bahkan bisa menimbulkan kepahitan yang mendalam. Selanjutnya ayat ini berkata, “…tetapi orang yang berlaku setia sangat dikenan Allah”. Orang yang setia adalah orang yang mempunyai kualitas dapat dipercaya/ jujur, dapat diandalkan dan konsisten. Allah sangat menghargai kesetiaan, jadi jika kita ingin menjadi orang yang dikenan Allah, berlakulah setia.
Refleksi:
1.Kapan terakhir kali anda berkata bohong?
2.Apakah anda sudah meminta maaf atas kebohongan tersebut?
3.Apakah anda memiliki reputasi untuk dipercaya?
Repetisi:
1.Mulailah mendisiplinkan diri untuk berkata jujur dalam setiap pergaulan maupun tindakan kita.
2.Ajarkan kepada anak-anak kita untuk selalu berkata jujur.
3.Kembangkanlah kualitas setia dalam hidup kita.