Dalam edisi bulan lalu kita telah membahas tentang Gereja yang bertumbuh dalam perjalanan rohani dengan mengawali proses pertumbuhan itu sebagai Kristen anak. Dalam edisi bulan ini kita melanjutkan pembahasan kita dengan fase Kristen orang muda. Pada waktu kita berada di fase Kristen anak, Tuhan belum mengizinkan kita menghadapi tantangan-tantangan yang berat, karena seorang bayi atau anak kecil tentu belum mampu menghadapi berbagai tantangan kesulitan yang melampaui kekuatannya. Namun, ketika si anak kecil mulai tumbuh besar menjadi remaja atau pemuda/i, tentu kekuatannya pun bertambah dan orang tuanya membiarkan anak itu menghadapi tantangan dan kesulitan. Bahkan, selama masa pertumbuhan si anak, orang tuanya mempersiapkannya dan melatihnya untuk menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan tersebut. Demikian pula yang Tuhan lakukan sebagai Bapa kita. Saat kita mulai bertumbuh dari Kristen anak menjadi Kristen orang muda, kita dipersiapkan dan dilatih-Nya untuk menghadapi tantangan kehidupan dan serangan musuh-musuh kita.
Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. – 1 Yohanes 2:14, TB
Dalam mempersiapkan dan melatih kita, Tuhan menggunakan Firman kebenaran-Nya. Firman kebenaran apa saja yang harus tertanam dan berakar di hati setiap Kristen orang muda, yang membuat kerohaniannya tetap bertumbuh sehat?
Kemenangan dalam peperangan rohani sudah terjamin dan kita telah mengalahkan yang jahat
Tenyata, Kristen orang muda harus berperang terus-menerus untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Kristen orang muda perlu mengerti bahwa kehidupan adalah peperangan rohani, sekaligus berani berperang karena kemenangan itu telah dijamin. Disebutkan bahwa musuh Kristen orang muda adalah “yang jahat”. Siapakah “yang jahat” itu? Firman Tuhan menjelaskan bahwa “yang jahat” yang menjadi musuh setiap Kristen orang muda ada tiga, yaitu Setan (roh jahat), kekuatan dunia, dan keinginan daging.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. – Efesus 6:11-12, TB
… yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. – Galatia 1:4, TB
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Efesus 2:3, TB
Ketiga musuh tersebut menyerang sasaran yang sama, yaitu hati dan pikiran manusia, dengan tujuan untuk menjadikan hati dan pikiran manusia jahat dan gelap. Peperangan rohani melawan serangan ini penting, karena jika hati dan pikiran manusia dikuasai oleh musuh, maka perasaan, kehendak, dan perilaku manusiapun dapat dikendalikan pula oleh musuh. Akibatnya, “dari dalam” orang Kristen digerakkan oleh keinginan-keinginan daging yang menghasilkan pikiran-pikiran daging yang jahat, “dari luar” Setan/roh jahat menaruh tipu muslihat yang jahat sehingga terbentuk benteng-benteng/kubu-kubu di pikiran orang Kristen, dan dunia jahat yang sekarang ini mencemari perilaku orang Kristen sehingga memanifestasikan pikiran-pikiran jahat itu.
Di ayat 14c kepada Kristen orang muda, Yohanes menulis, “… kamu telah mengalahkan yang jahat”. Artinya di hadapan Tuhan, Kristen orang muda adalah pemenang-pemenang yang “telah mengalahkan” yang jahat. Serangan musuh harus dihadapi oleh setiap Kristen orang muda dengan iman bahwa Kristus telah mengalahkan musuh yang jahat itu dan kemenangan sudah dijamin bagi kita yang ada di pihak Kristus dalam peperangan ini. Inilah prinsip iman yang utama untuk Kristen orang muda, yang sesuai dengan pernyataan Yohanes bahwa orang yang memiliki iman pasti mengalahkan dunia (1 Yoh. 5:4-5).
Kekuatan tersedia bagi kita oleh kasih karunia Kristus
Mengapa Kristen orang muda pasti dapat mengalahkan yang jahat? Karena mereka kuat. Apakah Kristen orang muda kuat karena memiliki tenaga fisik pada usia muda? Bukan itu maksudnya. Kristen orang muda seharusnya menjadi kuat bukan mengandalkan tenaga fisiknya atau kekuatan manusiawinya, melainkan mengandalkan kekuatan Allah. Apa kekuatan Allah itu?
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. – 2 Timotius 2:1, TB
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. – Efesus 6:10, TB
Kristen orang muda kuat karena kekuatan kuasa Tuhan, yaitu kasih karunia-Nya. Kasih karunia adalah kekuatan/kemampuan yang diberikan oleh Allah untuk menjalankan hidup kekristenan dengan benar, termasuk untuk mengalahkan yang jahat. Lalu, bagaimanakah cara Kristen orang muda mendapatkan atau mengalami kekuatan kasih karunia tersebut? Kasih karunia diberikan kepada kita secara cuma-cuma, lewat sarananya. Sarana kasih karunia adalah disiplin rohani. Jika Kristen orang muda mempraktikkan disiplin-disiplin rohani, mereka mendapatkan dan mengalami kekuatan kasih karunia Tuhan untuk mengalahkan keinginan daging mereka yang jahat (1 Yoh. 2:15-16). Ada dua macam disiplin rohani yang per dilakukan sebagai sarana kasih karunia (Mat. 6:1-7:14):
- Disiplin-disiplin penyangkalan diri: kerahasiaan, memberi, puasa, berdiam diri, menyendiri, ibadah penyerahan diri. Disiplin-disiplin ini berguna untuk mematikan ketiga akar dosa, yaitu keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Lewat disiplin-disiplin ini, kasih karunia diberikan untuk mematikan kedagingan kita.
- Disiplin-disiplin keterlibatan: doa, merenungkan Firman, coram Deo, ibadah komunitas (dalam kelompok seiman), ibadah raya. Lewat disiplin-disiplin ini, Kristen orang muda berakar dalam Kristus dan saling menopang dalam komunitas Tubuh Kristus. Disiplin-disiplin ini menolong kita untuk menerima impartasi kehidupan.
Firman tinggal dan berdiam di dalam diri kita
Prinsip kebenaran berikutnya yang tak kalah penting bagi Kristen orang muda adalah bahwa Firman berdiam di dalam mereka. Firman berdiam berarti Firman tinggal dan menetap di dalam diri Kristen orang muda. Ini membutuhkan disiplin rohani manusia sebagai sarananya pula, yaitu gaya hidup yang senantiasa merenungkan dan melakukan Firman. Jika Kristen orang muda hanya mendengar Firman sekali-kali saja, misalnya hanya dari khotbah atau pengajaran orang lain, tentu Firman itu hanya tinggal di memori sadar dan bersifat jangan pendek. Firman akan mudah dan cepat sekali terlupakan, tanpa sempat dilakukan, apalagi dialami sebagai gaya hidup sehari-hari. Firman yang demikian tidaklah memberi pengaruh yang kuat, melainkan hanya menjadi pengetahuan otak yang tidak memerdekakan. Untuk mengalami Firman berdiam di dalam diri, kita harus mendengarkan dan merenungkannya berulang-ulang lalu setia melakukannya dengan pertolongan Roh Kudus. Alhasil, Firman tersebut tertanam dalam memori bawah sadar yang bersifat jangan panjang dan menetap menjadi gaya hidup. Firman yang demikianlah yang disebut berdiam dan sanggup membawa kemerdekaan dalam kehidupan Kristen orang muda.
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. – Yakobus 1:22-25, TB
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” – Yohanes 8:31-32, TB
Ketika Kristen orang muda menanam Firman Tuhan hingga berdiam di dalam dirinya, itu berarti mereka menyiapkan dan mengasah pedang Roh untuk dipergunakan oleh Roh Kudus saat memimpin dirinya berperang melawan serangan musuh, sehingga mereka dapat mengalahkan semua kejahatan dalam hidupnya. Karena itulah, Kristen orang muda perlu belajar mengerti cara menyelidiki, menafsirkan, merenungkan, menghafal, mengutip, memperkatakan, mendoakan, mendiskusikan, mengajarkan, dan menaati Firman.
Mari bertumbuh sebagai Kristen orang muda dengan tiga kebenaran penting ini. Jangan tetap menjadi Kristen anak terus-menerus, Alamilah kekuatan kasih karunia Tuhan dan kemenangan dalam peperangan rohani kehidupan kita masing-masing.