Sebagai anak Allah dan murid Kristus, hendaknya pola pikir yang kita pakai adalah pola pikir Allah. Kolose 3:23 mengatakan,“ Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.“ Apa tujuannya kita memakai pola pikirnya Allah ketika kita menghadapai berbagai persoalan dan masalah?
Tujuannya, agar supaya keputusan dan tindakan kita, bukanlah keputusan yang berdasarkan kemarahan, keserakahan, kebencian, kenajisan atau kejahatan (Kolose 3:5).
Bagaimana langkah-langkah mengekpresikan kehendak Allah dalam setiap perbuatan kita? Langkah praktisnya adalah: Iman – Dialog – Ekspresikan (IDE).
Contoh 1 – aplikasi di dalam dunia kerja
Anda adalah seorang salesman yang bekerja di PT. XYZ, menjual produk kompor gas merek XYZ. Suatu ketika ada kesempatan dan peluang untuk bisa untung besar untuk kantong pribadi dalam menjual kompor gas merek “ABC” dengan harga jual yang lebih murah dan harus diambil dari perusahaan lain. Bila anda menjual juga produk ”ABC”, atasan dan perusahaan Anda juga tidak akan tahu. Apa keputusan Anda ketika menghadapi peluang seperti ini? Apakah kalau saya lakukan ini, berarti saya sudah mencuri waktu perusahaan, apakah saya sudah bersikap tidak jujur? Bagaimana sebaiknya langkah-langkah saya?
Iman – Dialog – Ekspresikan:
* Iman – Berimanlah terhadap semua janji-janji Tuhan. Dalam Yohanes 15:1–8, Tuhan berjanji, ketika kita ada di dalam Dia dan Dia ada di dalam kita, maka Tuhan akan menyertai dan memberkati apa yang kita lakukan. Pegang janji ini. Ketika kita benar dihadapan Tuhan, kita pasti akan menerima janji-janji ini, tanpa harus berbohong kepada perusahaan atau bersembunyi melakukan sesuatu yang salah dibelakang atasan kita.
* Dialog – Bertanyalah kepada Tuhan, boleh tidak saya lakukan hal di atas? Toh atasan juga tidak tahu. Toh saya tidak mencuri barang perusahaan. Tanya kepada Tuhan, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Apakah ketika saya menjual produk perusahaan lain, saya sudah mempraktekan karakter Kristus? Apakah ketika saya melakukan hal di atas saya tidak terjebak kepada keserakahan dan maksud ingin cepat kaya dengan cara apapun? Catat semua jawaban yang Tuhan berikan kedalam hati nurani kita. Cek hati saya, ketika hal di atas dilakukan, apakah saya alami damai sejahtera?
* Ekspresikan – Setelah “Dialog”, bagaimana saya bisa tahu bahwa itu adalah jawaban Tuhan? Anda bisa tahu bila jawaban itu sesuai dengan firman Tuhan dan pikiran Allah. Sederhana!! Bila Allah berkata, “Jangan”. Bila hari nurani Anda mengalami pertentangan “boleh dan tidak”. Makanya seharusnya Anda taati apa yang Tuhan katakan, yaitu ”Tidak boleh”. Ketika “Kepala” perintahkan, “tidak boleh”, maka tubuh ( yaitu kita ), harus taat kepada kepala. Itu adalah cara mengekspresikan kehendak Allah.
Contoh 2 – Aplikasi dalam rumah tangga
Anda adalah seorang istri yang kurang beruntung, memiliki suami yang tidak bertanggung jawab, sering berjudi dan main perempuan. Suami Anda sering menuntut Anda melayani dia dalam berbagai hal, padahal suami sendiri tidak pernah bertanggung jawab terhadap keluarga. Anda sudah sangat kecewa, marah, sakit hati dan frustrasi menghadapi suami seperti ini. Apa yang harus Anda lakukan?
Iman – Dialog – Ekspresikan :
*Iman – Pegang janji Tuhan, misalnya diambil dari Amsal 3:3-8. Tuhan berkata bahwa jangan pakai pikiran Anda sendiri, perkatakanlah firmanNya, maka Tuhan akan memberikan kekuatan dan menyembuhkan tubuhmu. Milikilah iman, bahwa Tuhan sedang bekerja (dan tidak pernah tinggal diam ) dalam kondisi Anda seperti di atas.
* Dialog – Selalu tanya Tuhan: APA yang harus Anda lakukan? Jangan sekali-kali berdialog dengan Tuhan dengan pertanyaan “KENAPA” ini harus terjadi. Ketika Anda bertanya dengan kata “KENAPA”, maka pikiran Anda akan dibawa kepada masa lalu (kenapa saya nikah dengan suami seperti ini, apa salah saya, kenapa hidup saya susah seperti ini, dll). Ketika Anda dibawa kepada masa lalu, maka Anda kan tenggelam dalam kekecewaan yang mendalam, kepahitan dan kemarahan. Tegakan kepala, fokus dengan cara dialog kepada Tuhan, “Apa yang harus saya lakukan Tuhan”. Tuhan akan memberikan pencerahan, mungkin Dia akan berkata,”Tetap tunduk kepada suami mu” (1 Petrus 3:1). Ketika Anda mendapat jawaban seperti itu, mungkin Anda menjadi shock, kaget, “ Aku harus tundukkkkk pada suami seperti itu??????…..”. Nah disinilah saatnya kita latihan iman dan katihan ketaatan, walaupun secara fakta keliatannya tidak mungkin dan tidak masuk akal.
* Ekspresikan – Urusan kita hanya tunduk kepada kepala saja. “Just DO IT”. Taat dan lakukan apa yang Tuhan katakan. TITIK. Itu adalah bagian kita. Urusan yang lain-lain, adalah 100% wewenang Tuhan. Tuhan suruh tunduk dan tetap layani suami, lakukan saja, Ketika kita taat 100%, sesungguhnya kita sedang ijinkan lakukan mujizat didalam hidup kita.