///Dampak Pekerjaan Roh Kudus Dalam Pertumbuhan Rohani

Dampak Pekerjaan Roh Kudus Dalam Pertumbuhan Rohani

Pada bulan-bulan yang lalu kita telah sering membahas pertumbuhan rohani menuju kedewasaan rohani. Saya percaya, Gereja tidak mungkin mencapai kedewasaan tanpa pekerjaan Roh Kudus. Karena itulah, pada bulan Juli 2023 ini kita akan merenungkan betapa pentingnya peranan pekerjaan Roh Kudus terhadap pertumbuhan rohani baik secara pribadi maupun korporat/bersama.

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi air terjun raksasa di Brasil, Cataratas de Iguaçu. Air terjun yang begitu besar ini memiliki potensi kekuatan sebagai pembangkit tenaga listrik yang amat hebat, dan memang dimanfaatkan menjadi bendungan yang memasok tenaga listrik dalam skala raksasa. Bayangkan betapa sayangnya kalau potensi sebesar itu tidak dimanfaatkan sehingga sia-sia! Demikianlah juga dengan “air terjun ilahi”, yaitu kuasa Roh Kudus yang sudah ada di dalam orang percaya, jika potensinya tidak dimanfaatkan sehingga tidak berdampak bagi orang Kristen.

A.W. Tozer, hamba Tuhan sekaligus penulis Kristen yang tersohor dari Amerika Serikat, pernah menyatakan, “Jika Roh Kudus mundur dari gereja sekarang, 95 persen dari apa yang kita lakukan akan tetap berlangsung, dan tidak ada yang membedakannya. Kalau Roh Kudus mundur dari gereja perjanjian baru, 95 persen dari apa yang mereka lakukan akan berhenti, dan setiap orang dapat membedakannya.

Saya sependapat dengan pernyataan A.W. Tozer ini, karena memang sangat tepat menggembarkan kondisi Gereja masa kini. Menurut Tozer, hanya 5% dari orang Kristen di Gereja masa kini yang mengandalkan Roh Kudus, sedangkan yang 95% memakai kekuatannya sendiri. Bahkan yang lebih menyedihkan, banyak orang Kristen sekarang yang tidak dapat membedakan mana pekerjaan Roh Kudus dan mana yang bukan. Ini sangat berbeda dengan Gereja mula-mula, yang sangat mengandalkan pekerjaan Roh Kudus dalam segala hal!

Roh Kudus, Sang Penolong, diutus untuk berdiam di dalam diri orang percaya sehingga mereka dapat bertumbuh baik secara pribadi maupun korporat. Perhatikan tiga dampak utama pekerjaan Roh Kudus atas orang percaya di kedua aspek ini, pribadi dan korporat.

 

  1. Pertumbuhan dari manusia duniawi menjadi manusia rohani

Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: ‘Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.’ Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.” – Yudas 1:18-19, TB

Yudas telah mengingatkan kita bahwa pada akhir zaman akan tampil orang-orang yang “hidup tanpa Roh Kudus”. Dari mana kita tahu mereka hidup tanpa Roh Kudus? Dari tanda yang tampak, yaitu mereka dikuasai oleh keinginan dunia. Manusia memang selalu memiliki keinginan, tetapi jika keinginan itu semata-mata duniawi dan menguasai kita, kita berarti tanpa sadar telah hidup tanpa Roh Kudus. Orang yang hidup tanpa Roh Kudus adalah “kristen palsu’, yang belum sungguh-sungguh lahir baru dan cenderung menjadi pemecah belah Gereja karena hidup menuruti hawa nafsunya. Meskipun seseorang telah lahir baru, tanpa mengandalkan Roh Kudus dia akan ingin hidup kembali menuruti hawa nafsunya. Dengan kita mengandalkan Roh Kudus, Roh Kudus pasti bekerja di dalam kita, mengubah kita dari manusia duniawi menjadi manusia rohani, dari Kristen palsu duniawi yang merusak Gereja menjadi Kristen sejati dan rohani yang membangun Gereja melalui kehidupan berkomunitas bersama. Bagaimana caranya? Yudas menunjukkannya di ayat berikutnya.

Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” – Yudas 1:20, TB

Cara untuk menjadi manusia rohani adalah pertama-tama membangun diri kita sendiri di atas dasar iman kita yang paling suci. Ini berarti membangun manusia batiniah kita (pikiran, perasaan, kehendak, hati nurani) dengan memberinya makanan rohani Firman Tuhan dan menuruti kehendak Firman Tuhan itu. Tanpa Firman Tuhan sebagai makanan rohani dan otoritas hidup, manusia batiniah kita tidak akan pernah bertumbuh menjadi serupa Kristus. Kemudian, cara kedua yang perlu dilakukan adalah berdoa dalam Roh Kudus. Lewat berdoa dalam Roh Kudus, roh kita selalu bersekutu dan tinggal di dalam Roh Kudus. Jika kita selalu tinggal di dalam Roh Kudus, kita akan menjadi seperti carang yang tinggal di dalam pokok anggur sehingga pasti berbuah lebat. Berdoa dalam Roh Kudus salah satunya adalah berdoa dengan menggunakan bahasa roh (1 Kor. 14:2-4).

 

  1. Kehidupan yang tertanam dan maksimal dalam Tubuh Kristus.

Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” – 1 Korintus 12:12-13, TB

Dari ayat ini kita dapat melihat Roh Kudus berperan dalam mempersatukan semua orang percaya dan membaptis mereka semua menjadi satu tubuh, yaitu Tubuh Kristus. Roh Kuduslah yang menanam kita di dalam Tubuh Kristus dan menjadikan kita anggota Tubuh Kristus. Karena itu, kita perlu mengizinkan Roh Kudus bekerja dengan berkomitmen untuk tertanam di dalam komunitas Tubuh Kristus, selalu setia bertumbuh dalam komunitas itu, dan tidak membiasakan diri meninggalkan pertemuan-pertemuan ibadah kita (Ibr. 10:24-25). Hanya dengan tertanam di dalam komunitas tubuh Kristuslah kita dapat diberi minum dari Roh yang sama. Komunitas itulah rumah Tuhan, tempat air kehidupan mengalir di tengah-tengah kita sehingga kita dapat mengalami hidup yang maksimal dan berkelimpahan. Di dalam komunitas Tubuh Kristus, kita saling memberi minum seorang akan yang lain dari Roh Kudus, sehingga kita semua disegarkan dan Tubuh Kristus semakin bertumbuh.Tanpa saling memberi dan menerima minuman dan makanan rohani kita tidak mungkin bertumbuh dewasa.

 

  1. Pengurapan untuk kita berfungsi sesuai karunia dalam membangun Tubuh
    Kristus

Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.” – 1 Korintus 12:4-6, TB

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” – 1 Korintus 12:7, 11, TB

Di ayat-ayat di atas kita dapat melihat bahwa Allah Tritunggal berdiam di dalam Tubuh Kristus, dam memberikan karunia-karunia untuk keperluan pembangunan Tubuh Kristus.

Kristus sebagai Kepala memberikan kepada Tubuh-Nya lima jenis pelayanan (kerasulan, kenabian, penginjilan, penggembalaan, pengajaran) untuk membangun Tubuh-Nya itu (Ef. 4:11-12). Bapa memberikan tujuh kemampuan, yaitu tujuh karunia motivasi, untuk melakukan kelima pelayanan tersebut. Sedangkan, Roh Kudus memberikan sembilan karunia Roh sebagai alat untuk kita membangun Tubuh Kristus. Roh Kudus adalah operator semua karunia yang ada di dalam Tubuh Kristus, yang mengaktifkan kelima pelayanan, memampukan kita menggunakan ketujuh karunia motivasi, dan memanifestasikan seluruh sembilan karunia Roh dalam Tubuh Kristus, baik dalam pertemuan ibadah maupun dalam hubungan sesama anggota tubuh Kristus sehari-hari.

Jelaslah, tanpa peran Roh Kudus kita tidak dapat berfungsi sesuai karunia untuk membangun Tubuh Kristus. Agar kita terus bertumbuh dewasa dalam karunia dan komunitas kita bersama mengalami pertumbuhan, kita harus makin mengandalkan pekerjaan Roh Kudus terus-menerus.

Nah, siapkah kita masing-masing dan bersama-sama mengizinkan Roh Kudus bekerja leluasa demi pertumbuhan rohani kita?

2023-06-30T08:59:22+07:00