Derek Prince adalah nama yang tidak asing di kalangan umat Kristen. Pengajarannya tentang kebenaran Firman Tuhan sudah mendunia. Melalui berbagai media dan dalam berbagai bahasa, pengajaran Derek Prince telah memperlengkapi banyak orang Kristen mengenal isi Alkitab lebih dalam. Ia diakui di seluruh dunia sebagai pengajar Alkitab dan pakar teologia yang menonjol di abad ini. Ia adalah penulis buku rohani Kristen dan pendiri Derek Prince Ministries International, pengajar melalui program radio Today with Derek Prince serta Derek Prince Legacy Radio yang disiarkan ke seluruh dunia setiap hari dalam berbagai bahasa. Pada edisi Build! kali ini, kita akan berkenalan lebih jauh dengan Derek Prince, yang banyak disebut sang penyuara kebenaran.
Peter Derek Vaughan Prince (14 Agustus 1915 – 24 September 2003) adalah warga Inggris kelahiran Bangalore, India. Derek Prince berpendidikan di Inggris dan memperoleh gelar sarjana dalam bahasa Yunani dan Latin di Eton College serta King’s College, Cambridge, di London. Selama tahun 1940-1949, ia membantu sebagai pengajar yang setingkat dengan guru besar dalam bidang ilmu Filsafat Kuno dan Modern di Universitas Cambridge. Ia juga belajar bahasa Ibrani dan Aram di universitas di Yerusalem. Selanjutnya, ia juga belajar hingga mahir beberapa bahasa lainnya.
Derek Prince mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus dan bertobat pada masa mudanya. Saat itu, ia sedang menjalani wajib militer di korps medis tentara Inggris semasa Perang Dunia II dalam tugas melayani para tentara di rumah sakit. Pada akhir Perang Dunia II, ia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya demi mempelajari dan mengajar Alkitab. Akhirnya, ia melayani sebagai pendeta, pendidik, dosen, dan pembimbing di berbagai negara. Karena pikirannya yang cemerlang yang dipersembahkannya kepada Kristus, Tuhan memberikan kepadanya banyak pencerahan lebih lanjut sehingga Derek Prince menjadi pengajar yang efektif menyebarkan pemahaman akan Firman Tuhan.
Derek Prince pun bertumbuh menjadi penyuara kebenaran Firman Tuhan untuk memperlengkapi Tubuh Kristus di seluruh dunia. Selain menerima pendidikan filsafat klasik, ia pun menganut paham Pentakosta karismatik; ini menjadi perpaduan yang sangat langka, yaitu antara seorang pakar akademis dan seorang tokoh agama yang terbuka terhadap hal-hal yang bersifat ajaib serta supraalami. Namun, hasilnya justru luar biasa, yaitu kombinasi yang seimbang antara Firman Tuhan dan kuasa Tuhan, antara Kebenaran dan Roh.
Selama hampir 60 tahun, Derek Prince berkhotbah, mengajar Firman Allah, memberi dorongan semangat, mendeklarasikan, mengimpartasi, dan memberikan ilham tentang kebenaran kepada orang-orang Kristen di seluruh dunia. Ia mengisi waktunya dengan menulis banyak buku. Pengaruhnya tersebar dan diwariskan di seluruh dunia melalui buku-buku, materi audio, rekaman video, serta berbagai media lainnya. Sering kali semasa hidupnya, Derek Prince menyatakan agar pelayanannya jangan berhenti bila ia meninggal kelak. Rupanya, tidak ada hal yang lebih berharga baginya daripada mengetahui bahwa kebenaran Alkitab dideklarasikan kepada seluruh umat Tuhan. Itulah sebabnya, di sepanjang hidupnya ia menghabiskan tenaga dan waktunya untuk menolong umat Tuhan bertumbuh makin dewasa dalam pemahaman Firman Tuhan. Semboyannya tegas penuh pengabdian, “Semua anggota badanku adalah senjata kebenaran yang diserahkan untuk mengabdi kepada Tuhan bagi kemuliaan-Nya.”
Buku-buku yang ditulis Derek Prince mencakup topik-topik yang amat luas, sesuai dengan kehausan pribadinya untuk teru belajar apa pun dari kebenaran Firman Tuhan. Judul-judulnya antara lain: Meletakkan Dasar, Kuasa dan Kekuatan Firman Tuhan, Melalui Pertobatan menuju Iman, Iman dan Perbuatan, Doktrin Pembaptisan, Dibenamkan dalam Roh Kudus, Menyalurkan Kuasa Tuhan, Akhir Zaman, Kebangkitan Orang Mati, Penghakiman Kekal, Menggunakan Karunia Roh, Cara Menerapkan Darah Yesus dalam Hidup Kita, Pertukaran di Kayu Salib, Rintangan Mendapatkan Kesembuhan, Kuasa dari Pernyataan, Dasar Kelepasan, Dasar-dasar Pelepasan, Musuh yang Kita hadapi – Roh Antikris, Firman Tuhan Sumber Daya Anda yang Tidak Ada Habisnya, Mengucap Syukur, dan banyak lagi lainnya.
Dalam kehidupan pernikahan dan berkeluarga, Derek Prince sangat meyakini prinsip bahwa Tuhanlah yang berdaulat untuk “menjodohkan” dirinya dengan pasangan yang tepat sesuai rencana ilahi. Kedua pernikahannya terjadi berdasarkan prinsip ini, bukan karena “asal jatuh cinta”. Istri pertamanya ialah Lydia Christensen, dari Denmark, yang dikenalnya semasa wajib militer. Melalui kunjungan pelayanan doa, Derek diberi petunjuk jelas oleh Tuhan tentang menikah dengan Lydia, dan kehidupan mereka pun berbuah-buah dalam pelayanan bersama sebagai pekerja Kristus. Beberapa tahun setelah Lydia meninggal dunia karena sakit, Derek Prince menikah dengan istri keduanya, yaitu Ruth Baker, yang dikenalnya dalam kunjungan pelayanan kesembuhan di Yerusalem. Mengenai Ruth, Derek juga menerima pewahyuan Tuhan untuk menikah dan melayani bersama wanita itu. Ruth dan Derek Prince mengangkat 12 anak; ada yang Yahudi, ada yang Arab, ada yang Inggris, dan satu dari Afrika. Mereka melayani Tuhan bersama-sama. Ruth meninggal lebih dahulu pada tahun 1998, dan Derek terus melanjutkan pelayanannya sesuai panggilan Kristus. Pada tanggal 24 September 2003, Derek Prince meninggal dalam usia 88 tahun di kota Yerusalem, tempat tinggalnya selama 20 tahun.
“Reaching the unreached, teaching the untaught” (“Menjangkau yang tidak terjangkau, mengajar yang belum diajar”), merupakan salah satu moto pelayanan pengajaran Derek Prince. Kini ia telah kembali kepada Bapa, tetapi karya-karya pelayanannya telah menyentuh, menjangkau, dan mengajar seluruh dunia dengan kebenaran Firman Tuhan.