Sistemnya adalah 4 kali pelajaran dalam kelas selama 4 minggu : (1). Landasan apostolic dalam komsel. (2). Mendengar suara Tuhan secara pribadi. (3). Mendengar suara Tuhan untuk orang lain. (4). Penyembahan dalam komsel. Setelah pelajaran ke-4, kami mengunjungi komsel untuk modeling sesuai 1 Korintus 14:26 : saling bernubuat, menghibur dan mendoakan. Kami telah melatih 7 angkatan dan 140 komsel. Sekarang kami juga melakukan hal yang sama bagi area-area yang lainnya. (Christina Pranoto).
“Kita tahu bahwa maksud abadi Allah adalah mendirikan rumah kediaman bagi Dia. Untuk itu, kami memperlengkapi komsel-komsel sebagai jemaat dasar yang siap untuk mempraktekkan ‘saling’ dalam komsel. Karena komsel bukanlah kelompok kecil, tetapi gereja di mana setiap anggota mempraktekan ‘saling,’ berupa saling membangun, menasihati dan menghibur. Jadi, komsel dilengkapi oleh apostolic dan profetik untuk meletakan dasar, yaitu visi komsel. Tujuannya adalah meletakkan, agar anggota komsel bisa mendengar suara Tuhan setiap hari, sehingga intim dengan Tuhan. Firman adalah dasar untuk mendengar suara Tuhan dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun. Mereka bisa menyembah Tuhan lewat kidung pujian, mazmur dan nyanyian rohani. Jadi, setiap pribadi akan dibangun menjadi tempat kediaman Allah. Keintiman merupakan hal esensi bagi kita untuk membangun rumah Allah (build my home). (Wawa Susilawati).
