Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. Amsal 21:5
Firman Tuhan di Amsal 21:5 ini mengilhami kita semua, khususnya dalam konteks pekerjaan atau bisnis, soal kegigihan dalam proses. Saat kita rajin dan disiplin dalam melakukan sebuah proses, kita akan menuai hasil yang baik dan berkelimpahan.
Karakter disiplin wajib ada di dalam diri semua individu, karena disiplin adalah dasar dari segala usaha dan pencapaian kehidupan, yang sangat berpengaruh terhadap segala hal, baik secara pribadi maupun kolektif. Untuk memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan apa pun, dibutuhkan latihan dengan kesadaran internal mengenai pentingnya disiplin itu sendiri, sehingga praktiknya menjadi suatu landasan dalam bekerja serta dalam perilaku sehari-hari.
Bagi seorang pemimpin dalam pekerjaan/bisnis, disiplin juga sangat dibutuhkan. Seorang pemimpin yang disiplin menjalankan berbagai proses kerja akan meningkat dalam hal produktivitasnya serta membawa seluruh timnya makin produktif pula. Disiplin pada diri pemimpin pun perlu dipupuk melalui latihan, pendidikan, atau kebiasaan rutin yang baik. Berikut ialah sembilan kebiasaan penting yang dapat dilakukan agar disiplin melekat pada diri pemimpin dan mendongkrak produktivitas.
- Kebiasaan disiplin berpikir benar
Seorang pemimpin pasti akan menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam mencapai targetnya. Bentuknya bisa bermacam-macam: tekanan dari pemimpin yang lebih tinggi, perilaku negatif dan destruktif dari rekan kerja, dan kadang pembangkangan atau kesalahan anggota tim yang dipimpin. Jika seorang pemimpin tidak terlatih mendisiplinkan pikiran negatifnya, dia akan terjebak dengan berbagai respons dan emosi negatif yang merusak, bahkan melumpuhkan, kinerjanya. Agar kinerja terjaga efektif, setiap pemimpin harus membiasakan pikirannya untuk selalu benar dan mendasarkan setiap penilaian maupun keputusan pada apa yang benar.
- Kebiasaan disiplin dalam hal waktu
Pemimpin yang efektif tepat waktu dan menghargai waktu, termasuk menghargai waktu orang lain. Hal ini bisa dibangun dengan kebiasaan disiplin untuk bukan menyuruh orang lain saja agar tepat waktu, tetapi juga memberikan teladan hadir tepat waktu. Hargai dan hormati pula waktu orang lain, jangan membiarkan orang lain menunggu lebih lama dari waktu yang telah dijanjikan atau disepakai. Pemimpin yang konsisten bersisiplin dalam hal waktu seperti ini akan lebih dihormati oleh anak buahnya, karena dia bukanlah pemimpin yang “no action talking only”. Dengan waktu yang terencana dan tereksekusi tepat, produktivitas pun meningkat.
- Kebiasaan disiplin menepati janji dan komitmen
Selain dalam hal waktu, pemimpin harus disiplin dalam menepati setiap janji atau komitmennya. Memang kendala bisa saja terjadi, tetapi kendala juga bisa diantisipasi dan dikendalikan sebelum janji atau komitmen terpaksa terlanggar. Jika Anda sebagai pemimpin berkata akan memberikan keputusan besok jam 9 pagi, berikan keputusan itu tepat waktu. Jangan berjanji bila tidak yakin bisa melakukannya. Sering kali banyak pemimpin berdalih sibuk untuk mengulur-ngulur waktu menepati janji atau komitmennya, sehingga orang lain pun turut tertunda pekerjaannya. Akibatnya, produktivitas pun dikorbankan.
- Kebiasaan disiplin berfokus pada hasil dan tujuan, bukan pada kesulitan
Jika pemimpin hanya berfokus pada kesulitan dan kelemahan, dan bukan pada harapan dan tujuan, tentu dapat dipastikan bahwa semangat kerja seluruh tim yang dipimpinnya turun. Seorang pemimpin perlu membiasakan diri berdisiplin untuk melihat berbagai sumber daya yang bisa dipakai dalam melakukan tanggung jawabnya hingga tujuannya tercapai. Jangan jadikan kelemahan, kekurangan, dan rintangan sebagai dalih untuk tidak berusaha/bergerak.
- Kebiasaan disiplin membangun dan merawat hubungan yang positif
Pemimpin yang disiplin membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak akan mengintegrasikan orientasi tugas dengan orientasi hubungan manusia, sehingga kepemimpinannya menjadi efektif, yaitu mampu mencapai tujuan bersama tepat pada waktunya. Ini berarti kebiasaan disiplin berkomunikasi positif dengan siapa pun, demi membangun dan merawat jejaring yang sehat dengan pemimpin lain atau yang lebih tinggi, rekan kerja, orang-orang yang dipimpin, maupun pihak eksternal.
- Kebiasaan disiplin melatih dan mementor karyawan
Seorang pemimpin yang baik tahu bagaimana menunjukkan kepada orang lain apa yang dibutuhkannya, dan mampu membawa orang itu meraih kebutuhannya. Ini berarti pemimpin bukan sekadar main perintah, tetapi justru membiasakan diri dengan disiplin untuk melatih dan mementor karyawannya. Lingkungan kerja bersama pemimpin yang seperti ini tentu kolaboratif dan kondusif bagi seluruh tim kerja. Pemimpin yang rajin melatih dan mementor pasti akan menuai kinerja tim yang memuaskan, seperti memberikan air dan pupuk kepada tanaman sehingga menuai buah yang lebat.
- Kebiasaan disiplin memberikan feedback secara teratur
Disiplin memberikan feedback yang terbuka dan jujur adalah cara terbaik bagi pemimpin untuk membimbing anggota timnya. Jika pemimpin jarang memberikan feedback, anggota tim tidak akan tahu apa pendapat pemimpin tentang dirinya dan kinerjanya. Akibatnya, anggota tim tidak akan pernah bisa meningkat kemampuan dan kinerjanya. Sebaliknya jika pemimpin disiplin melakukan ini sebagai kebiasaan, setiap anggota tim kerja pun akan dengan setia mengoreksi diri dan memperbaiki kinerjanya.
- Kebiasaan disiplin untuk tidak cepat puas
Pemimpin yang rajin dan konsisten mendorong sikap yang tidak cepat puas akan membawa anggota timnya untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan da terus-menerus. Kebiasaan disiplin ini akan menciptakan tim kerja yang selalu berprestasi. Sebagai pemimpin, biasakan diri Anda berdisiplin menuangkan energinya untuk selalu menemukan peluang perbaikan dan peningkatan. Jangan pernah cepat puas. Bahkan, libatkan diri Anda dalam proses perbaikan dan peningkatan itu secara langsung, bukan hanya memberi instruksi.
- Kebiasaan disiplin belajar dan mengembangkan diri
Bidang usaha apa pun selalu harus melewati perubahan, pembaharuan, dan inovasi. Seorang pemimpin harus sadar dengan hal ini dan belajar tren terbaru di bidangnya. Pemimpin yang terbiasa disiplin untuk mengembangkan diri dan berfokus pada pertumbuhan pribadi akan menularkan dampak positif terhadap anggota tim yang lain. Jangan malas untuk belajar dari berbagai sumber. Biasakan diri Anda dengan disiplin untuk bertanya, belajar dari orang yang lebih senior, dan bersemangat menyambut perubahan. Dengan demikian, Anda akan menjadi pemimpin yang berkualitas dan senantiasa updated.
Jika Anda adalah seorang yang dipercaya oleh Tuhan menjadi seorang pemimpin, ambillah langkah untuk mulai melatih diri kita dalam sembilan kebiasaan disiplin yang kita bahas ini. Jangan lupa, orang yang setia dan disiplin pasti menuai hasil yang berkelimpahan. Tuhan mengasihi semua orang, termasuk orang yang malas, tetapi berkat-Nya tersedia bagi orang yang rajin; berkat orang malas akan dilimpahkan kepada orang yang rajin dan disiplin.