DUA GAYA HIDUP ORANG-ORANG YANG HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH
Ketika Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, terdapat dua golongan orang. Golongan orang yang ingin kembali ke Mesir (Kel 14:11-12) dan mereka yang terus-menerus berfokus kepada tanah Kanaan (Bil 13:30). Mereka yang terus-menerus memikirkan tanah Mesir akhirnya mati di padang gurun(Yos 5:6-7), sedangkan mereka yang tetap berfokus kepada tanah Kanaan akhirnya memasuki dan menikmatinya (Yos 14:5-12).
Bagaimanakah dengan orang-orang Kristen yang hidup dalam Perjanjian Baru? Jawabannya adalah sama saja. Mengapa? Karena cara berpikir orang-orang Kristen yang hidup di zaman ini pun sama persis seperti orang Israel dulu. Paulus menjelaskan hal ini demikian, “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh,”(Roma 8:5).
Ada dua gaya hidup orang-orang yang hidup dalam Kerajaan Allah, yakni:
1.Orang Kristen yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging.
Banyak orang Kristen yang hidupnya penuh dengan persungutan, keluh kesah dan terus-menerus khawatir seumur hidupnya. Mereka memikirkan bagaimana caranya memuaskan gaya hidup duniawinya, meskipun harus jatuh dalam dosa. Mereka gila hormat, saling mendengki, saling menantang dan melakukan banyak pencemaran yang lain. Akibatnya, ketika bencana menimpa hidup mereka, maka mereka menyalahkan Tuhan. Padahal seharusnya mereka dapat mengoreksi perbuatan mereka di hadapan Tuhan. Paulus berkata, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya,”(Galatia 6:7). Itu sebabnya, mereka yang hidup menurut daging tidak mungkin berkenan kepada Allah.
2. Orang Kristen yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh
Ketika orang-orang Kristen yang hidup dalam Kerajaan Allah terus-menerus memikirkan hal-hal yang dari Roh, maka mereka akan dipimpin oleh Roh Allah sendiri. Kata Paulus, “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”(Galatia 5:25). Lalu apakah yang diinginkan oleh? Keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Itu sebabnya orang Kristen yang terus-menerus memikirkan apa yang diinginkan oleh Roh, akan mengalami apa yang dikatakan oleh Paulus, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah,”(Roma 8:14). Oleh sebab ia menerima Roh Allah, maka ia dapat berseru kepada Allah "ya Abba, ya Bapa!". Dengan demikian, ia akan memiliki penuh atas hak ahli waris, yakni orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus.
Orang Kristen yang demikian, akan siap untuk menderita bersama-sama Kristus, supaya ia juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang yang bergaya hidup demikian akan menjadi transformator-transformator bagi masyarakat di sekitarnya. Mari, bergaya hiduplah sebagai transformator bagi Kerajaan Allah di mana pun kita berada.