08.31 Seperti biasa, dimulailah pekerjaan demi pekerjaan harian. Ehh baru ingat belum saat teduh, pasti karena tadi terburu-buru deh.. “Nanti malam lah sebelum tidur,” pikirku. :p
Kebetulan aku duduk tepat di samping orang yang terkenal cukup iseng, individualis, dominan dan tak mau kalah. Dan kebetulan lagi, ia adalah seorang supervisor yang sekaligus temanku juga. Siang itu, saat rutinitas kerja sedang berjalan, tiba-tiba ia mengeluarkan suatu pernyataan yang cukup kontroversial dan mengganggu telinga. Duh, aku jadi tak bisa tinggal diam. Singkatnya, terjadilah perdebatan hebat antara aku (dengan dibantu rekan-rekan kerja lain yang juga terganggu) dengan si supervisor tersebut. Emosi pun mengalir deras dalam sanubari, jiwa dan raga ini. Sambil berdebat panas, aku pun terpikir, “Haisss.. kenapa tadi musti aku tanggapi yahh.. x__x “ *tepok jidat*
17:30 Waktunya pulang kantor, namun kerjaan bukannya selesai, malah terus berdatangan tak henti-hentinya. Ampuuunn dahhh… Berasa banget, aku jadi bersungut-sungut dengan berbagai omelan di dalam hati. Deadline pekerjaan ini sungguh mengerikan, harus selesai malam ini juga… Ohh God.. Jumat kemarin aku sudah lembur sampai jam 11 malam, masa hari ini harus lembur juga sihh.. Hikss.. ?
20:00 Akhirnyaaaa.. Selesai juga urusan kantor. Saatnya pulang. Yippieee!! Sepanjang perjalanan pulang, otakku, tepatnya perutku, sibuk mengimajinasikan nasi goreng favorit di dekat rumah. Mantap. Hingga akhirnya, sampailah aku di abang nasi goreng favorit. “Aihh kok abangnya beda dari yang biasa yaaa?? Weww.. Yaa gak papa deh yang penting nasi goreng gak pedes, telor diceplok setengah mateng.. :D” Sesampainya di rumah, kubuka bungkusan nasi goreng yang masing hangat mengepul ini… Suapan pertama.. “ALAMAAAKKK peudesss benerrrr inih nasi goreng….. huaaAAAAAaaa.. Airr…. Aiiirrr….” “GggGrrrRRrr… Menyebalkan!!”
22:00 Saatnya bersantai-santai di kamar dan mulai iseng mengutak-atik BB. Dari mulai membaca info-info seputar selebritis, keadaan jalanan Jakarta, berita-berita terkini dari para wartawan di media Twitter sampai melihat-lihat status dan profile picture orang-orang di list BBM. Hihihi.. Hmmm kok jadi kangen dengan si “dia” yahh.. “Haduhhh kangen bangett ini.. Ehh ehh kok ga ada kabar dari dia yahh hari ini? Duuuhhh jangan-jangan dia lupa sama aku… Atauu… Jangan-jangan dia lagi pergi sama cewek lain.. Ohh nooooo..!!”
22:30 Gundah gulana dan emosi berkecamuk di dada. Pikirku, “Sudahlahh, akhiri saja hari ini dengan tidur…” Hoaaammmhh.. Tapi sebelum mata ini terpejam, aku teringat lagi, belum saat teduh.. Wah wah wah… Cepat-cepat kubuka majalah Build dan Alkitab, baca dengan singkat, cepat dan kilat… Selesai.. Yes!! Saatnya tidur!
22:45 Mata mulai terpejam. Tiba-tiba, begitu jelas, seakan-akan diingatkan oleh Roh Kudus sendiri, terlintas lagu di hatiku, “Sperti wanita yang datang mengurapiMu.. ku mau membrikan yang terbaik bagiMu…”. Jelas.. Sungguh sangat jelas.. Itu tamparan.. Itu teguran dari Allah. Aku berpikir ini hari yang buruk bagiku, dengan segala yang kualami dan segala yang kurasakan hari ini. Namun malam ini aku jadi sadar, tidak ada hari yang buruk, yang ada hanyalah hari yang tidak kumulai dengan respek dan penghargaan kepada Tuhanku. Hari yang tidak kubuka dengan memberikan yang terbaik bagi Dia. Air mata pun mulai mengalir. “Maafkan aku, Tuhan… Ajar aku untuk menghormatiMu, memberikan yang terbaik dari diriku dan waktu-waktuku kepadaMu, setiap hari!”
Kisah di atas nyata dan biasa dialami oleh banyak di antara kita. Entah apapun yang akan kita alami setiap harinya, mari awali setiap hari ini dengan respek dan penghargaan kepada Allah kita.. Berikan yang terbaik dari dirimu dan waktuMu bagi Dia. ?
“..Sperti wanita yang datang mengurapiMu… Ku mau memb’rikan yang terbaik bagiMu.”