///Hidup dalam Pengharapan Keselamatan dengan Iman Kristus

Hidup dalam Pengharapan Keselamatan dengan Iman Kristus

Belum pernah dalam sejarah terjadi seperti yang kita alami selama beberapa bulan terakhir ini. Sebagian negara-negara di dunia menjalani kebijakan total lockdown, sementara negara kita pun pada beberapa daerah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pergerakan warga masyarakat dibatasi dengan ketat demi mencegah penyebaran wabah Covid-19 lebih lanjut. Dalam kondisi seperti ini, sering kali muncul pertanyaan dalam diri banyak orang, termasuk orang Kristen, apakah kita mampu bertahan menghadapi kesukaran-kesukaran yang demikian? Adakah jaminan bagi kita bahwa kita dapat bertahan sampai akhir?

 

Pengharapan Keselamatan di Titik Akhir

Mari kita lihat dalam Alkitab apa kunci utama untuk memiliki kepastian kemenangan bagi kita dalam menghadapi segala kesukaran di akhir zaman?

Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. – Yudas 1:21, TB 

Rahmat Tuhan adalah belas kasihan yang ditunjukkan oleh Kristus atas umat tebusan-Nya. Tuhan menunjukkan rahmat-Nya karena Dia mengasihi kita dan telah membayar lunas semua utang dosa kita. Karena faktor rahmat inilah, kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali kelak sangat berbeda bagi kita orang percaya dengan bagi orang-orang yang tidak mau bertobat. Bagi orang percaya, Tuhan datang membawa rahmat; tetapi bagi pemberontak yang tidak mau bertobat, kedatangan Tuhan membawa murka Allah. Jika kita mengerti betapa besarnya kasih dan rahmat Tuhan atas kita, kita tidak akan takut menghadapi masa sukar di akhir zaman.

 

Sekarang, kita akan belajar memahami betapa besarnya rahmat Tuhan atas kita dalam pengharapan keselamatan yang akan dinyatakan-Nya itu. Dalam ayat berikut, tampak unsur-unsur penting yang patut kita perhatikan:

 

Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. – 1 Tesalonika 5:8-11, TB

 

1.Bermegah dalam pengharapan akan keselamatan pada kedatangan Tuhan yang kedua kali    (1 Tes. 5:8-11; Roma 5:1-5)                                                                      

Berbajuzirah iman dan kasih serta berketopong keselamatan artinya melindungi diri dari serangan Iblis dengan perlindungan:

 

Iman dan kasih

Iman dan kasih memiliki kuasa untuk melindungi kita dari serangan takut dan khawatir, yang melemahkan. Kita manusia, yang hidup dalam tubuh yang punya kelemahan, sehingga kekhawatiran tentu wajar, terutama dalam masa yang sukar ini. Namun, iman dan kasih menjadi baju zirah (pelindung) yang menjaga kita aman dari ketakutan dan kekhawatiran hidup. Inilah iman dan kasih dari Yesus.

 

Pengharapan

Pengharapan akan keselamatan ialah kekuatan luar biasa yang akan memproteksi pikiran kita dari ketakutan luar biasa yang menyerang lewat berita-berita dan/atau pengalaman orang lain. Perhatikan komentar banyak orang Kristen akhir-akhir ini seputar Covid-19, “Dia ‘kan orang yang hebat secara rohani, tetapi kok mati juga terkena virus Corona?”; atau “Wah… Ternyata dia meninggal, padahal dia orang Kristen yang berpegang teguh pada janji-janji Allah…” Komentar-komentar semacam ini seolah bermakna Allah salah atau Allah tidak menepati janji-Nya. Pada kenyataannya, Allah mustahil berbohong. Kebenaran Firman-Nya jelas, bahwa janji Tuhan pasti digenapi. Apa janji-Nya itu? Bahwa kita (orang-orang pilihan, yaitu orang-orang yang telah lahir baru oleh penebusan Kristus) tidak akan kena murka Allah. Entah tubuh fisik kita terkena penyakit ini atau yang lain atau tidak sama sekali, pengharapan akan keselamatan kekal adalah pengharapan yang pasti. Keselamatan kekal itu adalah kepastian, yang akan kita dapatkan di akhir zaman sampai kedatangan Yesus yang kedua kali. Apa maksudnya?

 

A. Orang pilihan pasti bebas dari penyesatan nabi-nabi palsu (Mrk. 13:22).                               Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan. – Markus 13:22, TB

 

B. Orang pilihan pasti bertahan pada masa kesukaran yang paling berat di akhir zaman (Mrk. 13:20).

Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya. – Markus 13:20, TB

 

C. Orang pilihan (jemaat) pasti akan dipelihara pada masa sukar di zaman Antikristus (Why. 12:6).

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. – Wahyu 12:6, TB

 

D. Orang pilihan (yang namanya sudah tertulis dalam kitab kehidupan) pasti tidak akan menyembah Antikristus (Why. 13:16).

Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. – Wahyu 13:8, TB

 

E. Orang pilihan pasti bertahan imannya menghadapi aniaya dan penderitaan masa Antikristus (Why. 13:9-10; Luk. 21:16-19)

Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus. – Wahyu 13:9-10, TB

Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu. – Lukas 21:16-19, TB


F.
Orang pilihan pasti dilindungi dari murka Allah (yang menimpa orang-orang yang tidak mau bertobat dan yang menyembah Antikritus dan patungnya) (1 Tes. 5:10; Why. 14:9-11).

Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. – 1 Tesalonika 5:9-10, TB

Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. – Wahyu 14:9-12, TB

 

G. Orang pilihan pasti diangkat pada hari kedatangan Tuhan yang kedua kali (Mat. 24:30-31). Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. – Matius 24:30-31, TB

 

Setelah memahami betapa sempurnanya pengharapan akan keselamatan dari Tuhan, dengan janji-Nya untuk melindungi kita dari semua kesukaran yang sangat berat pada akhir zaman, Tuhan meminta kita untuk saling menasihati dan saling membangun dengan pengharapan keselamatan tersebut (1 Tes. 5:11).

 

2. Hidup berjaga-jaga dalam pengharapan akan keselamatan di titik akhir (1 Tes. 5:16-22)  

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. – 1 Tesalonika 5:16-22, TB

 

Bagaimana cara kita hidup berjaga-jaga sebagai orang pilihan Allah?

  • Bersukacita dan berdoa dalam Roh senantiasa dengan pengucapan syukur dalam segala hal (1 Tes. 5:16-18)
  • Tidak memadamkan Roh, dengan memperhatikan dan menguji nubuat-nubuat (1 Tes. 5:19-21; Amos 3:7)
  • Menjauhkan diri dari segala kejahatan (1 Tes. 5:22)

 

Inti dari seluruh nasihat Paulus untuk kita yang hidup di akhir zaman ini ialah bahwa kita harus selalu hidup berjaga-jaga menjelang kedatangan Tuhan, yaitu dengan selalu tinggal di hadirat Tuhan. Kita harus mempraktikkan hidup yang melakukan segala kegiatan di dalam hadirat Tuhan. Inilah yang disebut hidup yang mempraktikkan iman Kristus.

 

Aku telah disalibkan bersama Kristus. Aku hidup, tetapi bukan lagi aku, melainkan Kristus hidup di dalam aku. Dan apa yang sekarang aku hidup di dalam daging, aku hidup oleh iman Putra Allah yang telah mengasihi aku dan yang telah menyerahkan diri-Nya demi aku. – Galatia 2:20, MILT, 2008

 

Menurut Paulus, karena Kristus berdiam di dalam kita, Kristus pulalah yang menjalankan hidup kita. Bukan diri kita sendiri. Mengizinkan Kristus menjalankan hidup kita adalah hidup dengan mempraktikan iman Kristus. Orang yang dapat bertahan menghadapi kesukaran berat pada akhir zaman adalah orang-orang yang demikian, yaitu yang menaati perintah Tuhan dengan iman Kristus.

 

Ini adalah ketabahan orang-orang kudus; inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman YESUS. – Wahyu 14:12, MILT, 2008

 

Jelaslah sekarang, inilah yang dimaksud dengan hidup dengan iman Kristus. Kita harus terus belajar dan bertumbuh untuk menjadi orang-orang yang demikian: yang mempraktikan cara hidup perjanjian baru, sebagai manusia/ciptaan baru, dengan bukan diri kita lagi yang hidup tetapi Kristus yang hidup di dalam kita. Jika kita menaati perintah ini, janji Tuhan berlaku dan kita pasti berhasil mengatasi segala kesukaran hidup di akhir zaman. Mari kita semakin bersemangat melanjutkan pertandingan iman kita sampai garis akhir. Kita pasti menang, karena janji-Nya pasti digenapi.

2020-05-25T13:13:49+07:00