HIDUP DI DALAM RENCANA ALLAH
Seorang ayah yang bertubuh subur dan tinggi besar berjalan mondar-mandir penuh harapan di ruangan operasi sebuah rumah sakit. Ayah yang mondar-mandiri ini sedang menantikan kelahiran anaknya yang pertama. Ketika pintu terbuka, dua orang perawat keluar dan berpapasan dengan sang ayah. Dokter yang ragu-ragu ini pun memberi isyarat kepada sang ayah untuk mendekat kepadanya. Lalu, ia berkata, “Anak itu sudah lahir. Wajah, hidung dan bibir anak itu persis seperti kamu. Itulah sebabnya, saya tidak ragu lagi untuk berkata bahwa Anda adalah ayah dari anak itu.” Sang ayah pun melompat kegirangan. Jikalau ayah ini sangat bersukacita karena kelahiran anaknya, bagaimanakah dengan Allah?
Paulus menulis demikian, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya,”(Efesus 2:10). Untuk hidup dalam rencana Allah, ada beberapa panduan :
1. Sebenarnya siapa diri kita? (ayat 10a).
Sebuah produk yang dijual ke publik akan kelihatan sukses atau tidak sukses tergantung dari mereknya. Jika merek mobilnya adalah BMW, maka harganya akan melonjak tinggi di pasaran. Hal yang sama terjadi juga dengan pengenalan kita terhadap diri kita sendiri. Paulus berkata, ”Karena kita ini buatan Allah.” Untuk hidup dalam rencana Allah, kita harus tahu diri kita di hadapan Allah.
2. Diciptakan di dalam siapakah kita? (ayat 10b).
Banyak pengajaran New Ages yang meyakinkan pendengarnya, bahwa kita bisa menjadi diri kita sendiri. Itulah sebabnya, pengajaran ini disebut pengajaran sesat, karena membuat seseorang tidak berpusat kepada Tuhan, tetapi kepada diri sendiri. Paulus berkata bahwa kita ini, “Diciptakan dalam Kristus Yesus,” karena hanya Yesuslah kita ditebus menjadi manusia baru.
3. Untuk apakah tugas kita? (ayat 10c).
Pena atau Ballpoint diciptakan atau dibuat oleh pabriknya untuk dipakai sebagai alat tulis. Demikian juga dengan kita yang telah menjadi ciptaan baru. Banyak orang yang hanya berpuas diri dengan kelahiran baru mereka, tetapi tidak menyadari untuk apakah mereka lahir baru. Paulus berkata dengan yakin bahwa kita diciptakan, “untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.” Jadi, prioritas kita adalah mencari tahu untuk apakah kita lahir baru.
4. Hal apakah yang Allah inginkan dari kita?(ayat 10d).
Kita tidak hanya diselamatkan dari dosa, tetapi kita juga dipakai untuk memuliakan Tuhan. Mengapa? Karena Paulus berkata, “Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Allah menghendaki agar kita hidup di dalam rencanaNya. Kita harus menggenapi rencana Allah dalam diri kita, apapun harga yang harus dibayar. Yesus berkata, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya,”(Yohanes 17:4). Paulus berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman,”(II Timotius 4:7). Mengapa kita tidak? Kita seharusnya juga bisa. Mari, kita hidup di dalam rencana Allah dan menyelesaikan tugas tersebut.