///Hidup yang Bersinar

Hidup yang Bersinar

Tidak dapat dipungkiri, ada keterlibatan banyak wanita yang melayani Tuhan baik pada waktu Yesus masih hidup di bumi maupun pada zaman penyebaran injil oleh rasul-rasul. Melalui surat-surat Paulus, dapat kita temukan wanita-wanita yang menjadi rekan sekerja Paulus dalam menyebarkan injil Kerajaan Allah; salah satunya adalah Febe.

Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah bantuan kepadanya bila diperlukannya. Sebab dia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.” (Roma 16:1-2)

Nama “Febe” artinya “bersinar”, dan dia memang benar-benar memberi sinar terang bagi orang-orang di sekitarnya karena dia seorang wanita yang sangat gemar melayani. Febe melayani jemaat di Kengkrea, sebuah desa di pelabuhan timur kota Korintus.

 

Mengapa nama Febe tercatat dalam surat Paulus di kitab Roma tersebut?  Ada lima kualitas yang dapat kita temukan dalam diri Febe yang dapat kita teladani:

 1. Memberi diri dipakai Tuhan

Ketika bertemu dengan Tuhan, Febe mengalami pemulihan dalam hidupnya dan dia menemukan tujuan hidupnya bagi Tuhan, yaitu melayani jiwa-jiwa. Febe adalah orang percaya yang memberikan sepenuh hidupnya untuk dipakai Tuhan, karena baginya, penebusan yang Yesus lakukan dalam hidupnya tidak dapat dibandingkan oleh apa pun. Dia mau melayani Tuhan dengan segenap hatinya lewat orang-orang yang dia jumpai karena dia mau setiap orang juga mengenal dan mengalami kasih Kristus yang memulihkan dan menyembuhkan seperti yang dia alami. Itulah sebabnya, Febe memberikan dirinya untuk dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi orang lain.

 

2. Mempunyai hati hamba

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang,” (Mrk. 10:45). Pada dasarnya semua orang lebih suka dilayani, bukan melayani, tetapi Yesus sebagai teladan telah memberi contoh kepada kita bahwa Dia bersedia melayani, bahkan memberi nyawa-Nya bagi kita, orang-orang berdosa. Itulah yang diteladani Febe dari Yesus. Dia bersedia melayani jemaat di Kengkrea dengan sepenuh hati, bahkan dia membantu dan menopang pelayanan Paulus ketika Paulus singgah di kotanya. Mempunyai hati hamba adalah menyediakan hidup kita melayani orang lain, apa pun status atau kedudukan kita.

 

3. Tidak egois

Dari kesaksian Paulus melalui isi suratnya dalam di Roma 16, kita mengetahui bahwa Febe adalah orang yang giat melayani. Febe bukanlah orang egois, yang hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi dia menyediakan waktu dan tenaganya untuk melayani jemaat di Kengkrea. Dia lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri. Fokusnya sehari-hari adalah memperhatikan jemaat, baik dalam kebutuhan materi maupun kebutuhan rohani, khususnya di antara para wanita, janda, orang sakit, dan miskin. Dia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh kedagingan egoisme yang selalu menuntut “untukku”, tetapi justru memberi dirinya dipimpin oleh Roh Kudus untuk dituntun melayani orang lain. Alhasil, melayani menjadi prioritas hidupnya.

 

4.Dapat dipercaya

Paulus memberikan tugas khusus kepada Febe sebagai pembawa suratnya untuk jemaat di Roma. Pada zaman itu tidak ada pelayanan pos atau kurir profesional untuk surat pribadi. Pemerintah Romawi memiliki pelayanan pos hanya untuk surat menyurat resmi kerajaan, tetapi tidak dapat digunakan oleh warga biasa. Oleh sebab itu, tidak sembarangan orang dipilih untuk membawa surat pribadi. Orang tersebut haruslah orang yangmempunyai kualifikasi dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Pilihan Paulus jatuh kepada Febe, dialah yang dipercaya Paulus untuk menyampaikan surat pentingnya kepada jemaat di Roma.

Perjalanan Febe dari Kengkrea menuju Roma tentunya tidak mudah; dia harus menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk membawa surat yang amat penting tersebut. Tentu tidak mudah menerima kepercayaan ini, karena banyak bencana dapat mencegah surat tersebut sampai ke Roma. Namun Tuhan menyertai Febe yang bersedia memikul tanggung jawab itu hingga surat penting Rasul Paulus tiba di Roma dengan selamat.

 

  1. Setia

Kesetiaan selalu menuntut pengorbanan. Tanggung jawab Febe ketika melayani di Kengkrea maupun menjadi penopang bagi pelayanan Paulus adalah serius tidaklah mudah. Banyak pengorbanan telah dia lakukan untuk menjalankan panggilannya tersebut. Namun, justru taat dan setia dalam tanggung jawab itulah yang dipilih Febe. Dia memilih untuk melayani orang lain dan dengan setia melakukannya.

 

Nama Febe tidak tercantum di kitab lain mana pun selain di dua ayat dalam Roma pasal 16, tetapi pelayanan yang dia berikan sangat berkesan bagi Paulus, jemaat di Kengkrea, maupun jemaat di Roma.  Lima kualitas hidup Febe membawa keharuman nama Tuhan kepada orang-orang yang dilayaninya. Itulah sebabnya Paulus mencatatkan nama Febe dalam daftar nama orang-orang yang menjadi rekan sekerja Paulus dalam misi memberitakan injil Kerajaan Allah.

Febe adalah salah satu dari wanita-wanita teladan dalam melayani Tuhan, yang tercatat dalam Alkitab. Mungkin tidak semua orang mengetahui apa yang telah Febe lakukan dan bagaimana dia melakukannya, tetapi di balik ketidaktahuan orang banyak dia telah memberikan yang terbaik dengan melayani sepenuh hatinya seperti untuk Tuhan, sehingga sinar kemuliaan Tuhan bercahaya terang melalui hidupnya.

 

Refleksi Pribadi:

  1. Apakah lima kualitas Febe ini juga sudah ada di dalam diri saya?
  2. Jika ada, sudahkah saya melakukannya dengan setia?
  3. Jika belum, adakah penghalang yang membuat saya belum melakukannya?
2023-05-24T15:13:58+07:00