//“Jodohku ada di…dunia maya ??!! “

“Jodohku ada di…dunia maya ??!! “

Masih segar di ingatannya, rasanya baru kemarin terjadi…
Soni, pria berbadan tinggi langsing, dengan penampilan yang sangat mengesankan, wajahnya ganteng dan trendy seperti bintang film Korea, kata-katanya begitu halus setiap kali kalau bertemu, ia tidak pernah lupa membawakan sesuatu untuknya.  Entahkah itu makanan kecil, boneka atau bunga.  Yulie merasakan bahwa doanya yang sudah dipanjatkan bertahun-tahun akhirnya dijawab oleh Tuhan dengan kehadiran pribadi Soni di dalam hidupnya.

Masa perkenalannya memang agak berbeda jika dibandingkan dengan teman-teman komselnya yang mendapatkan pasangan hidup, kegemarannya bekerja dan berkomunikasi di dunia maya, membawanya berjumpa dengan pemuda ini melalui sebuah portal bagi para single kristen untuk menemukan pasangan hidupnya.

Semua data-data dan informasi (dan tentunya…foto-foto) dari pemuda ini, membuatnya sempat terperangah, betapa tidak, semua kriteria pasangan hidup yang selama ini dimintanya kepada Tuhan ada semua dalam data-data yang diberikan oleh pemuda ini.  Dengan hati yang berbunga-bunga email demi email dan chatting terjadi dan menumpuk bebagai harapan-harapan indah dengan pemuda ini, Soni namanya.

Sempat ada rasa janggal di hati (mungkin ini Roh Kudus yang mengingatkannya) dengan perkataan dan perlakuan Soni yang begitu mesra dan nyaris sempurna seperti seorang yang sudah berpengalaman dalam membangun hubungan  dengan wanita saat ia “copy darat” (bertemu muka).  Tapi perasaan itu segera ditepisnya, karena tanpa disadari Yulie sudah mengambil komitmen di hatinya bahwa ia tidak mau gagal lagi dalam membangun hubungan.

Tapi saat berita yang mengejutkan ini diterimanya, Yulie sungguh-sungguh tidak bisa menerimanya, karena selama ini Soni menyatakan dirinya sebagai profesional muda yang sangat sibuk sehingga tidak pernah terpikir untuk membangun hubungan dengan wanita, tapi ternyata kenyataannya bertolak belakang.

Santi temannya duduk di sebelahnya, saat itu sudah sore hari sehingga kantor sudah mulai sepi, Santi mengingatkan bahwa ia seharusnya bersyukur karena mau mengikuti nasehat teman-teman komselnya untuk segera menghubungi Pelayanan Bimbingan PraNikah di jemaat Abbalove di mana ia beribadah, supaya ia dan Soni bisa secepatnya mengikuti konseling awal.

Memang konseling awal yang diikutinya bersama dengan Soni masih harus dilanjutkan ke pertemuan berikutnya karena ada hal yang perlu dibicarakan kembali oleh kak Agus yang menjadi konselor awal Yulie dan Soni.  Dan mereka diberi tugas untuk mendoakan kembali rencana hubungan mereka supaya mendapatkan konfirmasi baik dalam diri masing-masing dan dari pihak keluarga.

Yang perlu disyukuri menurut Santi, bahwa sebelum Yulie membangun hubungan lebih dalam dengan Soni, ternyata keberadaan Soni sebenarnya mulai terlihat.

Sore itu Yulie pulang dari kantor dengan lemas dan sedih sekalipun sudah didoakan oleh Santi, tapi ia sekarang sudah bisa mulai bersyukur untuk pelayanan PraNikah yang ada dan juga teman-teman komunitas yang menjaganya. (diceritakan ulang dari kisah nyata tapi dengan nama samaran)

Berarti…tidak mungkin donk…yah..Tuhan berikan jodoh melalui dunia maya ?
Yah…tidak juga…coba nih lihat wawancara di bawah ini:

Ini adalah wawancara dengan Rosa (bukan nama sebenarnya) yang sudah menikah selama 1 tahun lebih dengan Toni (bukan nama sebenarnya), yang dikenalnya melalui sebuah jasa portal untuk mencari Sahabat Single Kristen.  Mereka menikah dalam pemberkatan nikah kudus di Abbalove dan merupakan salah satu pernikahan yang memberkati komunitas di mana mereka berada selama ini.

Apa yang mendorong kamu untuk mencoba mencari sahabat melalui akses dunia maya?

Rosa : Awalnya karena didorong teman untuk coba mendaftarkan diri di portal untuk menemukan sahabat single yang Kristen.

Apa tidak takut ditipu oleh foto dan data-data dari orang yang asing?

Rosa : Tidak takut, karena dalam pikiran saya hanya menambah teman tidak lebih. ( Jadi motivasi kenalan via portal persahabatan bukan untuk cari jodoh tapi cari teman)

Bagaimana caranya kamu bisa memilih portal “Mencari pasangan” yang dipercayai?

Rosa : Saya tidak memilih, karena sesungguhnya bersahabat di dunia maya tidak untuk hal yang serius.  (Jadi jangan coba-coba dimulai dengan motivasi cari jodoh)

Bagaimana cara kamu menentukan pilhan dari sekian banyak sahabat yang diperlihatkan oleh portal tersebut?

Rosa : Awalnya tidak menentukan pilihan, tapi lewat berteman dulu dan mengenali sahabat yang baru saya kenal. Dan tidak ada ekspetasi (= harap-harap cemas) lebih dari hanya bersahabat.

Hal-hal penting apa saja menurutmu yang harus kamu lakukan setelah menemukan pribadi yang sesuai pilihan hati?

Rosa : Setelah mengetahui cara berpikir sahabat saya dan tujuannya kepada saya, saya memperkenalkannya kepada komunitas, pemimpin dan orang tua. Kemudian mengikut sertakan sahabat saya pada komunitas dan orang-orang di sekitar saya supaya yang mengenali tidak hanya saya saja tetapi juga keluarga, komunitas dan pemimpin. Sehingga saya tidak bertindak salah karena mengikuti keinginan hati sendiri.

Apa nasehat kalian untuk para jomblo Kristen yang punya rencana untuk mencari pasangan hidupnya melalui dunia maya?

Rosa & Toni : Tidak ada pengalaman seseorang yang sama. Tidak berekspektasi/ber-angan-angan lebih. Berhati-hati dan poin penting libatkan Tuhan 🙂

So..jadi kedaulatan Allah itu mutlak, IA bisa saja mempertemukan kita dengan seorang sahabat yang akhirnya menjadi pasangan hidup kita lewat berbagai macam jalan termasuk melalui dunia maya..

Yang penting …Jangan didorong oleh motivasi “harus cepat dapat jodoh”.

Karena akibatnya akan memiliki pengharapan yang terlalu tinggi dan persahabatan yang dimulai dengan sahabat dari dunia maya sudah tidak murni dan membuatnya mengalami nasih seperti Yulie dalam kisah pertama.

Darimana motivasi “harus cepat dapat jodoh” ?

Pasti berasal dari K.U.A.T.I.R. , padahal di Pengkotbah 3:11a tertulis: Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, kalau begitu….mengapa harus kuatir ???  (hy 11/12)

 

2019-10-08T04:57:54+07:00