Ada beberapa penyebabnya kenapa “Giliranmu” belum tiba:
1. Bisa jadi karena, “kamu tidak bergaul dengan SEHAT.“
Yang dimaksud dengan “bergaul tidak SEHAT” adalah bergaul dengan hati yang tak murni, yaitu hanya mau bergaul dengan orang yang penampilannya menarik, terlihat kaya (padahal kalau sudah kenal lebih lama biasanya banyak yang tertipu). Bergaul dengan cara “memilih-milih” sebenarnya tidak cocok dengan firman Tuhan. Dalam Roma 15:7, “Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.” Biasanya, kalau sudah kenalan dengan orang yang masuk kriteria, dengan tidak henti-hentinya kita berjuang dengan segala cara untuk merebut perhatiannya. Bahkan tidak sedikit yang menempatkan si ‘DOI” menjadi lebih utama daripada si “DIA.” Padahal Firman Tuhan dalam Keluaran 20:3, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Bisa ditebak, kalau pergaulan yang TIDAK SEHAT ini diteruskan akan menjadi berbahaya. Hal apakah yang akan didapatkan? Berkat atau kutuk?
2. Bisa jadi karena, “kamu kuatir banget tentang JODOH”
Bagaimana caranya mengetahui ciri-ciri orang yang kuatir? Cirinya adalah orang seperti ini tidak bisa berpikir yang lain kecuali hanya apa “yang dikuatirkan.” Semua yang didengar, yang dijumpai dan yang dikerjakan selalu diusahakan agar “yang dikuatirkan” itu segera berakhir. Tentu menyebalkan bukan, kalau bertemu dengan orang seperti ini? Ia tidak bisa fokus dengan apa yang sedang dibicarakan. Bayangkan kita saja bisa menjadi kesal, lalu bagaimana dengan Tuhan? Ini adalah ungkapan kekesalan Yesus terhadap orang yang kuatir, “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27).
Hmm… Kira-kira apa yang akan diperoleh dari orang yang kuatir seperti ini? Jadi, sebaiknya percayalah kepada DIA, Sang Gembala Agung itu yakni TUHAN. Jadilah seperti Daud dalam Mazmur 23:1 (versi KJV), “The LORD is my shepherd; I shall not want.” Percayalah bahwa Yesus Gembala kita telah menyediakan semuanya (termasuk jodoh), sehingga “I shall not want.”
3. Bisa jadi karena “kamu tidak bertanggung jawab dengan dirimu sendiri.“
Tahukah kamu, bahwa kalau memiliki pasangan artinya ada tanggung jawab baru yang harus dilakukan; yaitu tanggung jawab untuk menjadi penolong bagi pasangan. Kalau terhadap diri kita sendiri saja kita belum bisa bertanggung jawab, bagaimana kita mau bertanggungjawab dengan pasangan kita? Misalnya, kita tidak bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan tubuh kita atau menjaga kerapihan kamar tidur dan lemari. Bisa juga kita belum bisa bertanggung jawab dengan keuangan pribadi atau pun belum bertanggung jawab menjadi penolong (bagi para wanita) dan menjadi pengayom (bagi para pria). Jika kita tidak bertanggungjawab, bagaimana mungkin Tuhan mempercayakan tanggung jawab yang besar itu atas diri kita dengan orang lain?
Yesus berkata, “Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?”(Lukas 16:12). Jadi, perbaikilah cara hidup kita terlebih dahulu, bertanggung jawablah sampai hal-hal terkecil dari hidupmu, maka Tuhan akan melihat kesungguhan hatimu.
4. Bisa jadi karena, “kamu masih diproses oleh Tuhan.”
Pernahkah Anda makan kue yang belum jadi alias belum waktunya dikeluarkan dari oven? Tentunya tidak enak bukan? Bukan hanya tidak enak saja, tetapi orang yang memakannya juga akan mencemooh dan memaki-maki. Hal yang sama dapat terjadi pada kita kalau proses Tuhan belum selesai atas kita. Contoh dari proses Tuhan adalah mungkin kita sedang dididik oleh Tuhan untuk sabar menunggu janjiNya. Namun karena kita sudah dipertemukan dengan jodoh yang dari Tuhan, maka kita seperti kue yang belum jadi tapi “bantet” sudah disajikan. Akhirnya, hubungan yang kita bangun justru isinya penuh dengan cemooh, cacian dan konflik. Karena prosesnya belum selesai. Kata Yesus, “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat,”(Matius 24:13). Tidak ada kata terlambat dalam kamus Allah. Jadi, bersabarlah.
5. Bisa jadi karena, “tugas kamu belum selesai.“
Apakah Anda pernah berhadapan dengan pembantu atau karyawan yang meminta gajinya di pertengahan bulan, sementara tugasnya belum selesai? Kalau ada, pastilah pembantu atau karyawan tersebut tidak akan lama untuk bekerja di rumah atau perusahaan itu. Pada umumnya orang akan berkata bahwa pembantu atau karyawan itu “tidak tahu diri” atau “kurang ajar.” Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda seperti pembantu atau karyawan yang meminta jodoh dari Tuhan, sedangkan tugas yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita belum diselesaikan? Mungkin malaikat berkata bahwa manusia “tidak tahu diri” atau “kurang ajar.” Itulah sebabnya Paulus berkata pada Timotius, “tunaikanlah tugas pelayananmu!”(2 Timotius 4:5c).
6. Bisa jadi karena, “Tuhan mau pakai kamu untuk rencana khusus.”
Tidak pernah ada yang dapat menduga rancangan Tuhan, karena rancanganNya lebih tinggi dari segala yang kita pikirkan. Tuhan berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” Tuhan juga berkata lewat Yeremia, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan,”(Yeremia 29:11). Ingatlah, bahwa hanya melalui imanlah kita akan mendapatkan kasih karunia Tuhan.
Kalau penjelasan dalam tulisan ini belum cukup menjawab pertanyaan Anda, segera hubungi Pelayanan BPN di: sofiebpn@yahoo.co.id; kami siap melayani anda! (HY).