///Kasih yang Mendatangkan Hikmat

Kasih yang Mendatangkan Hikmat

Sebagai salah satu penulis artikel untuk majalah build! ini, saya biasanya dengan mudah membuat sebuah tulisan berisi kisah inspiratif dari pengalaman saya atau orang-orang yang saya kenal, yang kemudian setiap bulannya saya serahkan ke tim redaksi untuk diproses sebelum dimuat pada edisi yang sedang dipersiapkan. Namun entah mengapa, kali ini saya kesulitan. Rasanya, tidak ada ide atau hikmat yang datang untuk saya tuangkan dalam tulisan. Beberapa draft tulisan memang sudah mulai saya buat, tetapi sebelum saya tuntas menyelesaikannya, sudah muncul pemikiran yang lain.

 

Tanpa terasa, tibalah tenggat penulisan. Inilah saatnya saya harus mengirimkan tulisan saya untuk disunting oleh tim redaksi. Saya makin berusaha keras untuk berfokus dan berpikir tentang topik yang harus ditulis. Namun lagi-lagi, bukannya saya berhasil mendapatkan ide tulisan, saya jadi memikirkan alasan-alasan kali ini saya menjadi kesulitan untuk menulis. Berbagai alasan pun bermunculan di dalam pikiran saya… Kesibukan persiapan rencana kerja di kantor, perasaan kurang intim dengan Tuhan, bahkan kondisi rumah yang menjadi lebih ramai karena semua anggota keluarga (anak dan istri) lebih banyak menghabiskan waktu tinggal dan beraktivitas di rumah, dengan kondisi pandemi ini.

 

Melewati pergumulan dan ketidaknyamanan di dalam pikiran itu, akhirnya saya memberanikan diri meminta izin perpanjangan waktu kepada pemimpin redaksi. Dia kawan saya sejak saya belum menjadi penulis majalah build!. Ternyata, kawan saya, sang pemimpin redaksi, memberikan respons yang penuh kasih. Dalam seluruh komunikasi kami saat itu, tidak ada penilaian apa pun terhadap saya maupun pemaksaan untuk segera mengirimkan artikel. Ternyata (lagi), saya justru jadi mendapat hikmat Tuhan melalui peristiwa ini untuk menulis artikel! Inilah artikelnya, yang sedang kita baca!

 

Perasaan didengar, dikasihi, dan diterima, termasuk di saat saya mengalami kesulitan dan pergumulan, rupanya adalah kunci untuk saya mendapatkan terobosan dan hikmat Tuhan. Kawan saya menyatakan kasih Tuhan pada saya melalui mendengarkan dan menerima saya, sehingga saya yang awalnya kesulitan dan bergumul jadi bangkit dan mendapatkan terobosan oleh hikmat Tuhan.

 

Dalam situasi kehidupan yang masih tidak mudah saat ini, banyak saudara dan teman kita yang juga mengalami pergumulan dan kesulitan. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari penyakit, masalah keuangan, konflik dalam hubungan, atau yang lainnya. Mereka juga membutuhkan kasih dan hikmat Tuhan untuk bisa melewati kesulitan mereka.  Bagaimana sikap kita ketika tahu pergumulan dan kesulitan orang-orang di sekeliling kita?

 

Sering kali, bukannya membantu, kita malah memberikan penilaian; kenapa dia bisa sakit, pasti makannya sembarangan; kenapa dia bisa kesulitan keuangan, dia pasti boros dan suka berutang; kenapa hubungannya tidak baik, padahal pelayanannya sebagai pemimpin komunitas sel; dan sebagainya. Alih-alih menunjukkan kasih dan membantu, kita justru menghakimi mereka. 

 

Penghakiman sama sekali tidak menolong. Kasihlah yang menolong dan menyalurkan hikmat Tuhan. Sesungguhnya, yang dibutuhkan oleh mereka yang sedang kesulitan ialah didengar, dikasihi, dan diterima. Mereka juga bukan hanya membutuhkan nasihat yang hanya sebatas pemikiran kita, tetapi sesungguhnya mereka memerlukan hikmat Tuhan. Mari nyatakan hal-hal ini sebagai wujud kasih Tuhan melalui hidup kita, supaya hikmat Tuhan yang menghasilkan solusi itu datang atas mereka dan mereka pun mengalami perubahan karena kasih Tuhan.

 

Di lingkungan sekeliling kita, banyak orang saat ini sedang membutuhkan perhatian kita. Ini bukanlah urusan berapa besar nilai materi bantuan kita pada mereka, tetapi justru bagaimana kita menyatakan kasih Tuhan yang sempurna itu kepada mereka. Orang yang menerima kasih Tuhan yang sempurna akan menerima kebenaran-Nya dan hikmat-Nya; lalu bangkit untuk terus berjalan, bertumbuh, dan teguh dalam iman bersama Kristus Yesus. Seperti halnya Petrus, murid Yesus yang terkenal tetapi juga pernah menyangkal Yesus, yang banyak mengalami kelemahan tetapi terus bangkit bergerak dan bertumbuh menjadi rasul yang penuh hikmat karena kasih Yesus yang terus dinyatakan kepadanya, demikianlah banyak orang akan bangkit dan bergerak maju oleh kasih Tuhan yang kita salurkan. 

 

Mari terus nyatakan kasih Tuhan di mana pun dan kapan pun. Di mana ada kasih Tuhan, di situ ada hikmat Tuhan yang menghasilkan solusi.

 

Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Amsal 2:6

2020-10-29T12:43:24+07:00